Menyambangi Sekejap Kota Pekanbaru, Negeri Melayu Termakmur Tanah Sumatera

07.08.00


“…. Pergilah ke negeri orang hingga akhirnya kau ingin pulang ke negerimu sendiri. Dan belajalah ke negeri orang, hingga kau membuka mata untuk mengubah negerimu sendiri…”

Mungkin ketika memutuskan untuk membaca laman saya kali ini sejenak kamu akan berpikir, tidak ada yang spesial dalam tulisan saya kali ini. Ada benarnya bahwa memang tak ada yang spesial ataupun penuh dengan kisah petualangan menantang maupun memacu adrenalin atau bahkan pemandangan alam yang membelalakkan mata sobat Budget Traveler semuanya. Kata orang belajar mengenali negeri sendiri itu tak boleh pandang bulu. Semua yang berkaitan dengan kesuksesan sebuah negeri tentu akan selalu bertalian satu sama lain. Alam memang menyajikan keindahan yang luar biasa, namun ada yang harus kita sadari bahwa kehidupan kita dalam dunia nyata adalah bergantung pada segala sesuatunya yang tak terlepas dari persoalan perekonomian bangsa, semakin maju sebuah negeri maka semakin makmur masyarakatnya, jika semakin makmur tentu rakyatnya semakin sejahtera.

Saya akan kilas balik ke sebuah kisah perjalanan terlawas saya dalam koleksi perjalanan terjadul yang masih saya simpan di dalam galeri saya dengan judul “catatan perjalanan 2009”. Perjalanan ke negeri melayu di provinsi tetangga yang kini menjadi salah satu wilayah dengan ekonomi termapan di Indonesia. Ia adalah provinsi Riau, yang kini menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Sumber penghasilan utama mereka didominasi dari hasil alam seperti minyak bumi, gas alam, karet hingga kelapa sawit.

Di tahun ketika kunjungan ini berlangsung bahkan gadget berbasis Android belum dikenal begitu lazim oleh orang Indonesia. Pasar ponsel yang merajai negeri ini adalah telepon genggam bermerk “N” yang dikenal dimana-mana, Blackberry pun baru mulai dikenal itupun masih dengan seri “Trackball” yang sering ngadat dan bermasalah. Kamera saku yang terkenal pun hanya seri camera digital saat itu, belum ada yang begitu lazim menggunakan DSLR ataupun Mirorrles selain yang berhubungan dengan kegiatan komersil. Jadi jangan harap bisa menemukan gambar dengan bidikan yang semenarik seperti saat ini dalam kisah saya di edisi kunjungan ke negeri kota bertuah, yaitu Pekanbaru.

Kunjungan saya kesini sebenarnya hanya plesiran sekejap saja, karena tujuan saya kesini adalah mengikuti olimpiade sains nasional yang diselenggarakan oleh perusahaan minyak ternama di Indonesia. Namun karena misi untuk explore wisata lebih menggiurkan, maka saya sempatkan diri untuk menjelajahi sejenak kota madani yang katanya Brunei Darussalam nya Indonesia ini. Karena kata orang, provinsi ini adalah negeri termakmur di pulau Sumatera, maka saya putuskan untuk menyambangi pusat pemerintahan yang merancang sistem penataan dan perekonomian kota ini sehingga terbangun dengan sangat baik seperti yang terlihat seperti sekarang.

Kunjungan pertama saya adalah melihat perpustakaan yang saya dengar telah dinobatkan sebagai perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara (Update: terbesar hingga 2014). Perpustakaan yang dibangun oleh pemerintah Provinsi Riau ini dibangun dengan APBD Riau yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan Riau Membaca. Perpustakaan ini trdiri atas 6 lantai yang difungsikan untuk memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah, yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif. Pada tahun 2008, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla datang untuk meninjau dan meresmikan Perpustakaan Soeman Hs. Selain menjadi ruang baca, perpustakaan ini juga sekaligus menjadi ruang publik bagi masyarakat. Desainnya unik terinsipirasi dari alas baca Al-Quran sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka.




Selain bangunannya yang megah, Perpustakaan Soeman HS juga menyimpan sejumlah literatur yang cukup lengkap terkait tentang Melayu. Literatur-literatur ini tersimpan dalam ruangan khusus yang dikenal dengan sebutan Bilik Melayu. Pemberian nama untuk perpustakaan ini, terinsiparisi dari mengenang jasa pujangga asal Riau, keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hs. Sampai saat ini perpustakaan Soeman HS yang menjadi ikon baru pariwisata Kota Pekanbaru, setiap harinya bisa dikunjungi hingga 1.000 orang baik dari dalam maupun dari luar daerah sendiri.

Perpustakaan Soeman H.S terletak di Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru. Anda tidak dipungut biaya untuk bisa masuk ke tempat wisata di Pekanbaru ini. Perpustakaan Soeman HS dibuka untuk umum setiap Senin – Sabtu pukul 09.00 – 15.30 WIB dan pada hari Minggu pukul 09.00 – 13.30 WIB.

Tepat berseberangan dengan perpustakaan ini juga terdapat bangunan yang sangat megah, yaitu kantor Gubernur Riau. Sekilas tata bangunannya mirip dengan Marina Bay Sands di Singapore, namun bedanya jika di Marina Bay Sands terdapat 3 gedung, justru di Kantor Gubernur Riau ini hanya terdapat satu gedung dengan bubungan yang hampir serupa. Belum sempat saya mendapatkan data spesifik diwaktu kunjungan tersebut mengenai sejak kapan dibangunnya gubenuran yang indah tersebut.



Tak banyak yang bisa saya explore pada kunjungan perdana saya di provinsi Riau kala itu, dan yang sempat saya sambangi hanyalah kota Pekanbaru nya yang eksotis. Sempat saya dokumentasikan kemegahan gedung Perpustakaan Riau pada malam harinya. Perjalanan ini pun ternyata berujung menjadi cikal bakal permulaan saya untuk mengenali Indonesia lebih luas lagi. Tahun 2009 di hari dan momentum ini menjadi sebuah penyemangat saya untuk belajar lebih banyak lagi mengenai kearifan lokal dari seluruh tatanan kehidupan masyarakat yang ada di Indonesia. Kepulangan saya kembali ke Jambi kala itu meninggalkan bekas yang mendalam bahwa Negeri di luar saya berada selama ini ternyata indah dan sungguh sangat disayangkan sekali jika saya hanya berdiam seperti katak dalam tempurung saja.


Dan akhirnya cerita saya di negeri melayu Riau ini pun berakhir disini, suatu saat saya pasti akan berkunjung kembali ke provinsi ini dan menghadirkan cerita yang lebih seru lagi yang bisa saya bagikan ke sobat Budget Traveler semuanya. Nantikan keseruan kisah perjalanan saya lainnya di postingan selanjutnya ya guys !! See you.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images