Backpackeran Dari Jambi Ke Negeri Serambi Mekah Aceh Hingga Sabang Cukup Modal 1 Jutaan, Gimana Caranya ?
05.50.00
Kabupaten/Kota
Tujuan
|
-
Meulaboh
-
Tapak
Tuan
-
Banda
Aceh
-
Pulau
Weh/ Sabang
|
Total biaya yang dihabiskan
|
Rp. 1.136.000,-
|
Jenis Perjalanan
|
Sharecost Trip
|
Lama Perjalanan
|
01 – 08 Juni
2019
|
Kepuasan perjalanan
|
(9.5) dari (10)
|
Perjalanan ke negeri serambi
mekah ini sangat tak terduga sama sekali sebelumnya, melihat orang-orang yang
kebanyakan berwisata ke Aceh yang katanya selalu menguras biaya yang tinggi
tentu membuat saya pun berkali-kali mengurungkan niat untuk menuju kesana,
wajar saja sih tiket nya saja yang mencapai 3 hingga 4 jutaan tentu membuat
siapapun berpikir berulang-ulang apalagi kategori bacpacker seperti saya. Dan
akhirnya di suatu kesempatan mendekati liburan panjang Idul Fitri saya pun membuat
sebuah ide bagaimana lebaran Idul Fitri kali ini sata rayakan saja di Aceh.
Gayung pun bersambut, dan ide gila tersebut disetujui sahabat saya Andi.
Kami pun mulai merancang
bagaimana caranya bisa menuju Aceh dengan cara hemat. Tak mungkin rasanya jika menggunakan
moda transportasi udara yang rasanya terlalu mahal untuk kantong kami dan tak
mungkin pula menggunakan bus karena akan menyulitkan langkah perjalanan kami
untuk berpindah antar lokasi wisata nantinya. Kami pun akhirnya memutuskan
untuk menggila menggunakan sepeda motor saja. Benar-benar gila bukan !!! Dari
Jambi ke Aceh mau motoran selama itu, apa sanggup?
Gambar : Tiket Pesawat Jambi ke Aceh pada 05 Juni 2019
HARI KE 1: Sabtu, 01 Juni 2019
Gambar : Perjalanan dari Jambi menuju Sipirok
Itinerary pun mulai kami rancang,
dan akhirnya pada hari H perjalanan pun kami mulai. Diawali keberangkatan hari
pertama dari Jambi subuh hari tanggal 1 Juni 2019 pukul 04.00
WIB, perjalanan hari pertama ini kami tempuh hampir mencapai 18 jam menggunakan
sepeda motor dengan beberapa kali perhentian mulai dari perhentian pertama di
Rokan Hulu (Riau), berbagai SPBU, hingga akhirnya kami tiba di rumah salah satu
sahabat satu komunitas di Kota Sipirok (Sumatera Utara). Malam ini kami pun
beristirahat disana untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali di hari
berikutnya.
Malam ini kami menginap di rumah
Sidiq, dan perjalanan akan kami lanjutkan esok hari dari Sipirok menuju ke Kota
Meulaboh. Jarak antar dua kota ini sekitar 13 jam waktu tempuh, dan selama
diperjalanan nanti kami akan melewati Kabupaten Aceh Selatan kemudian singgah sejenak
sembari berwisata di Tapak Tuan. Berikut catatan perjalanan dan biaya yang saya
keluarkan dari jambi hingga ke Sipirok di Hari Pertama.
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Sabtu, 01 Juni
|
-
Berangkat dari Jambi ke Sipirok
-
Istirahat
|
-
04.00 – 22.00 wib
-
22.00 – 06.00 wib
|
Biaya
yang dikeluarkan
|
Rincian
|
Total
|
Bensin Sepeda Motor
|
Bensin Jambi ke Sipirok Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp. 100.000,-
|
Makan Berbuka
|
Berbuka Nasi Padang
|
Rp.
15.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 115.000,-
|
HARI KE 2: Minggu, 02 Juni 2019
Perjalanan pagi ini kami mulai
pada pukul 07.00 WIB pagi. Sebelum berangkat kami kembali mengisi bensin sepeda
motor. Berbekal bensin 200.000 kami pun kembali melanjutkan perjalanan panjang
pagi ini. Setelah melalui perjalanan sekitar 9 jam kami pun tiba di Tapak Tuan, beristirahat
sejenak dan menikmati ikon wisata andalan di Aceh Selatan ini yang terkenal
dengan legenda Tapak Tuan nya.
Gambar : Wisata Tapak Tuan Aceh Besar
Setelah puas menikmati pantai
wisata Tapak Tuan, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke kota tujuan
perhentian terakhir kami hari ini, yaitu Kota Meulaboh. Selama 3 jam melewati
perjalanan kami pun akhirnya beristirahat Setibanya di Kota Meulaboh kami pun
menginap di salah satu wisma dengan harga murah 100.000 per kamar, tak ingin
membuang-buang waktu setelah check in kami pun segera bersih-bersih kemudian
mencari makan di sekitaran wisma tersebut.
Berikut catatan perjalanan dan
biaya yang saya keluarkan dari Sipirok hingga ke Meulaboh di Hari Kedua.
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Minggu, 02 Juni
|
-
Berangkat dari Sipirok ke Meulaboh
-
Wisata di Tapak Tuan Aceh Besar
-
Berbuka Puasa di Jalan
-
Check In Wisma
-
Makan Malam
-
Istirahat
|
-
07.00 – 16.00 wib
-
16.00 – 17.30 wib
-
18.30 – 19.00 wib
-
21.00 – 21.30 wib
-
21.30 – 22.30 wib
-
23.00 – 06.00 wib
|
Biaya
yang dikeluarkan
|
Rincian
|
Total
|
Bensin Sepeda Motor
|
Bensin Sipirok ke Meulaboh Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp. 100.000,-
|
Minum dan Cemilan Berbuka
|
Air Minum dan Snack
|
Rp. 20.000,-
|
Wisma
|
Wisma 1 Malam Rp. 100.000 (2 pax)
|
Rp.
50.000,-
|
Makan Malam
|
Makan Nasi Padang
|
Rp.
15.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 185.000,-
|
HARI KE 3: Senin, 03 Juni 2019
Pagi ini kami segera check out
hostel dan melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. Waktu tempuh untuk mencapai
ibukota Nangroe Aceh Darussalam tersebut adalah sekitar 4 jam. Tujuan utama
kami adalah menuju pelabuhan Ulee Lheueu, karena kami akan menyeberang
menggunakan kapal ke Sabang yang terletak di Pulau Weh. Selama di perjalanan
kami juga singgah di salah satu destinasi favorit di Kabupaten Aceh Besar,
yaitu dataran tinggi pegunungan Geurutee.
Gambar : Wisata Geurutee Highland Kabupaten Aceh Besar
Puas menikmati pemandangan di
Geurutee Highland kami pun segera bergegas memacu sepeda motor menuju Banda
Aceh dan segera membeli tiket di Pelabuhan Ule Lheuee. Tujuan kami adalah
menuju Pelabuhan Balohan di Pulau Weh, dan waktu tempuh perjalanan via kapal
akan memakan waktu sekitar lebih kurang tiga jam. Untuk bisa masuk ke kapal
kami harus membeli tiket seharga 25.000 rupiah plus biaya masuk kendaraan
bermotor roda dua sebesar 29.500 rupiah, serta parkir kendaraan roda dua selama
di dalam dermaga sebesar 2.000 rupiah.
Gambar : Loket dan Tiket Kapal Ule Lheue ke Pelabuhan Balohan
Setelah lumayan lama mengantri di
parkiran kami pun akhirnya mendapati giliran untuk memasuki kapal. Pemandangan
diatas kapal sangat memukau dan memanjakan mata. Diatas kapal sangat banyak
masyarakat dari berbagai daerah di Aceh maupun luar daerah Aceh yang juga
menuju ke Pulau Weh, berhubung lebaran Idul Fitri tinggal menghitung hari lagi
kapal pun padat sekali diisi oleh penumpang yang akan berlebaran di Sabang
nantinya.
Gambar : Perjalanan di atas kapal dari Pelabuhan Ule Lheue ke
Pelabuhan Balohan
Setelah melalui perjalanan
sekitar 2,5 jam, siang ini kami pun tiba di pelabuhan Balohan, kami pun mencari
penginapan murah sekitar kawasan kota Sabang, hostel yang kami tempati waktu
itu bernama Pondok Tapak gajah. Siang itu kami habiskan waktu untuk
beristirahat seharian, sore harinya kami segera menuju ke ikon utama kota
Sabang yaitu Tugu KM 0 yang katanya menjadi impian banyak orang untuk dikunjungi
sebagai salah pintu gerbang masuk Indonesia di bagian barat.
Gambar : Tugu Kilometer 0 Sabang di Pulau Weh
Seusai menikmati pemandangan dan
sunset kami pun bergegas kembali ke arah penginapan untuk segera berbuka puasa.
Jadwal berbuka puasa di sini lebih lama. yaitu pukul 18.57 WIB dan merupakan
tempat dan wilayah paling terakhir bagi umat muslim berbuka puasa di Indonesia.
Seusai berbuka kami pun kembali ke penginapan dan istirahat agar bisa kembali
memulihkan kondisi badan yang sudah begitu lelah diperjalanan. Berikut catatan perjalanan
dan biaya yang saya keluarkan dari Meulaboh hingga ke Pulau Weh di Hari Ketiga.
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Senin, 03 Juni
|
-
Berangkat dari Meulaboh ke Aceh Besar
-
Wisata di geurutee Highland
-
Menuju Banda Aceh
-
Tiba di Pelabuhan Ule Lheue, beli tiket
-
Perjalanan dari Ule Lheue – Balohan
-
Tiba di Pulau Weh, check In Hostel
-
Wisata Kilometer 0 Sabang
-
Berbuka Puasa
-
istirahat
|
-
05.00 – 08.00 wib
-
09.00 – 10.00 wib
-
10.00 – 11.00 wib
-
11.30 – 12.30 wib
-
13.00 – 15.30 wib
-
15.30 – 16.00 wib
-
16.30 – 18.30 wib
-
19.00 – 20.00 wib
-
21.00 – 06.00 wib
|
Biaya
yang dikeluarkan
|
Rincian
|
Total
|
Bensin Sepeda Motor
|
Bensin Meulaboh ke Sabang Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp. 100.000,-
|
Tiket kapal
|
Tiket Kapal Ule Lheue - Balohan
|
Rp.
25.000,-
|
Parkir
|
Parkir motor di pelabuha Ule Lheue
|
Rp.
2.000,-
|
Tiket Roda dua
|
Tiket masuk kapal Sepeda Motor
|
Rp.
29.500,-
|
Hostel
|
Hostel 1 Malam Rp. 100.000 (2 pax)
|
Rp.
50.000,-
|
Makan Malam
|
Makan Nasi Padang
|
Rp. 20.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 226.500,-
|
HARI KE 4: Selasa, 04 Juni 2019
Pagi ini kami akan mengunjungi berbagai
wisata di Pulau Weh, diantaranya adalah Pantai Iboih, Pantai Teupin Layeu,
Pantai Anoi Itam, Benteng Bunker Jepang, Pantai Sumur Tiga, Taman I Love Sabang
dan berbagai destinasi lainnya yang bisa kami sambangi hingga tengah hari nanti
sebelum perjalanan menyeberang balik ke kota Banda Aceh kami lakukan. Selama di
sabang maupun di kota lainnya kami hanya mengandalkan GPS dari Google maps, dan
sejauh ini menggunakan fasilitas layanan ini sungguh membantu sekali selagi
kita masih terhubung dengan jaringan layanan internet yang baik.
Gambar : Pantai teupin Layeu dan Taman I Love Sabang
Gambar : Benteng Pertahanan Sabang dan Pantai Iboih
Setelah puas berkunjung ke banyak
destinasi di Pulau Weh kami pun kembali ke Hostel kemudian checkout dan segera
menuju ke Pelabuhan Balohan untuk segera menyeberang ke Banda Aceh merayakan
lebaran Idul Fitri esok hari disana
Gambar : Tiket Kapal Pelabuhan Balohan ke Pelabuhan Ule Lheue
Setibanya di Banda Aceh, kami pun
segera menuju rumah salah satu keluarga saya yang tinggal di Banda Aceh. Esok
kami akan berlebaran disana sekaligus menunaikan Sholat Ied di Mesjid
Baiturahman yang terkenal dengan kisah Tsunami nya pada tahun 2004 silam.
Setibanya di Banda kami menemui salah satu sahabat travelmate yang turut
menemani kami mencari wisata kulineran Mie Aceh yang terkenal enak.
Gambar : Kulineran Mie Aceh di Sabang
Berikut catatan perjalanan dan
biaya yang saya keluarkan dari Sabang hingga ke Banda di Hari Keempat.
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Selasa, 04 Juni
|
-
Wisata di Sabang: Pantai Anoi Itam, Pantai Iboih, Pantai Teupin layeu, Benteng Pertahanan, Sumur
Tiga Beach Sabang, Tugu I Love Sabang
-
Check Out Hostel
-
Perjalanan Balohan ke Ule Lheue
-
Tiba di Sabang
-
Kulineran Mie Aceh
-
Istirahat
|
-
07.00 – 12.00 wib
-
12.00 – 12.30 wib
-
14.00 – 17.00 wib
-
17.30 – 17.30 wib
-
20.00 – 21.30 wib
-
22.00 – 05.00 wib
|
Biaya
yang dikeluarkan
|
Rincian
|
Total
|
Tiket kapal
|
Tiket Kapal Balohan - Ule Lheue
|
Rp.
25.000,-
|
Tiket Roda dua
|
Tiket masuk kapal Sepeda Motor
|
Rp.
29.500,-
|
Makan Siang
|
Makan Siang di Sabang
|
Rp.
20.000,-
|
Makan Malam
|
Kulineran Mie Aceh
|
Free
|
TOTAL
|
Rp. 74.500,-
|
HARI KE 5: Rabu, 05 Juni 2019 (Lebaran idul
Fitri)
Hari ini adalah momen Idul Fitri
pertama saya bersama keluarga di Aceh. Pagi ini kami menunaikan sholat Ied
kemudian dilanjutkan berwisata sekitar Banda Aceh. Macam-macam kuliner yang
saya coba cicipi saat dirumah sanak famili saya tersebut, ada satu menu unik
yang saya suka yaitu Timpan yang mirip seperti lapek pisang namun isinya kelapa
manis.
Setelah acara ramah-tamah, kami
pun berkeliling kota Banda, sayang sekali wisata di kota hari ini serba tutup
dikarenakan memang sedang momentum perayaan hari besar umat islam hari ini.
Walau tak bisa masuk kami pun mendokumentasikan berbagai tempat wisata cukup
dari luar saja.
Gambar : Masjid baiturrahman Banda Aceh
Gambar : Museum Tsunami Aceh dan PLTD Apung
Lelah seharian berkeliling kota
Sabang kami pun kembali dan beristirahat, esok hari kami akan melanjutkan
perjalanan panjang kembali dari kota Banda menuju Jambi melewati kota-kota
lainnya seperti Medan hingga Pekanbaru.
Perjalanan kami pun di Aceh berakhir pada hari kelima ini, esok hari keenam kami
akan melanjutkan perjalanan pulang yang akan memakan waktu sekitar 2 hari.
Perjalanan selanjutanya menyusuri berbagai wisata di provinsi yang berbeda akan
saya ceritakan pada kisah selanjutnya di catatan perjalanan lainnya,
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Rabu, 05 Juni
|
-
Shalat Ied (Idul Fitri) di Masjid Baiturahman
dilanjutkan berfoto
-
Wisata ke Museum Tsunami dan PLTD Apung
-
Istirahat
|
-
07.00 – 11.00 wib
-
12.00 – 16.00 wib
-
19.00 – 04.00 wib
|
Kamis, 06 Juni
|
-
Perjalanan Banda Aceh – Asahan
-
Check In Hostel
|
-
04.00 – 19.00 wib
|
Jumat, 07 Juni
|
-
Perjalanan Asahan – Pekanbaru
-
Check In Hostel dan Istirahat
|
-
07.00 – 17.00 wib
-
18.00 – 06.00 wib
|
Sabtu, 08 Juni
|
-
Perjalanan Pekanbaru – Jambi
-
Tiba di Jambi
|
-
07.00 – 16.00 wib
-
16.30 wib
|
Biaya
yang dikeluarkan
|
Rincian
|
Total
|
Bensin
|
Bensin Banda Aceh – Asahan Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp. 100.000,-
|
Bensin
|
Bensin Asahan – Pekanbaru Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp.
100.000,-
|
Bensin
|
Bensin Pekanbaru - Jambi Rp. 200.000 (2 pax)
|
Rp.
100.000,-
|
Hostel
|
Hostel di Asahan Rp. 100.000 (2 pax)
|
Rp.
50.000,-
|
Hostel
|
Hostel di Pekanbaru Rp. 70.000 (2 pax)
|
Rp.
35.000,-
|
Makan 6 x
|
Makan selama tgl 5 s.d 09 Juni
|
Rp. 150.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 535.500,-
|
Demikianlah akhir kisah perjalanan saya mengunjungi negeri Serambi Mekah di
Aceh. semoga kisah saya dapat menginspirasi sahabat pembaca semua dan menjadi
motivasi bahwa untuk melakukan perjalanan yang luar biasa tidak perlu takut
akan biaya yang mahal, semua bisa di akali selagi kita sudah mematangkan
itinerary sejak awal sebelum trip dilakukan. Sampai jumpa di kisah selanjutnya
2 komentar
Ya ampun dekkk, saya iri mampus sama perjalanan kalian. Enak yah masih diberi kesempatan buat jalan-jalan jauh. Main yang banyak dek, ntar kalo udah kerja mana ada liburan santai naik motor. Waktu libur pendek, terus karna merasa punya duit, mana mau yang suah-susah. Maunya liburan ya yang enak. Contohnya saya. Dulu jaman kuliah kemana-mana suka naik motor. Suka backpackeran. Sekarang? Ogahhhh. Naik kereta aja maunya yang eksekutif, wkwkkwkwk
BalasHapusiya bang doakan semoga bisa jalan-jalan enak juga kaya abg dan orang-orang kebanyakan hehe. Semoga masa seperti abang akan saya lalui juga nanti, aminn
Hapus