Mengayuh Cerita bersama Ratusan Batu Granit di Lembayung Pagi Taman Ria Semagi

06.23.00



“Kamu tak akan pernah belajar tentang sebuah penyesalan hingga nanti pada masanya mengucapkan aku tak punya cerita menarik di masa tuaku”

Kata orang bijak selagi muda perbanyaklah mengenali dunia, maka dunia tak akan sungkan menyapa dimanapun kamu berada. Agaknya kalimat tersebut tak begitu berlebihan diungkapkan. Ibarat pepatah “bagai katak dalam tempurung” rasanya begitu naif jika sampai ungkapan tersebut terpatri untuk diri saya hanya karena menutup diri dari dunia luar dan terpaku hanya pada zona aman saja.

Saya adalah tipikal orang yang selalu penasaran akan kehidupan lain diluar normalnya menjalani keseharian saya. Saya selalu ingin tahu apa yang dilakukan setiap orang di daratan lain yang berbeda di luar sana. Saya selalu ingin mengenali bagaimana alam yang membentuk pola pikirhingga kultur budaya serta kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupan mereka.

Setiap akhir pekan sebisa mungkin saya mencoba untuk mengubah suasana kehidupan saya yang sehari-hari monoton dan flat agar lebih berwarna lagi setelah di push dengan kegiatan yang melulu itu saja selama lima hari kebelakang. Kali ini saya ingin mencoba menyambangi sebuah kawasan wisata yang letaknya sekitar tujuh jam dari kota saya berdomisili saat ini. Jauh bukan?

Yap, disini untuk menemukan tempat yang indah perjuangannya harus lebih ekstra lagi. Karena hampir semua wisata di provinsi Jambi, antar wisataletaknya hampirtak ada yang berdekatan, itulah alasan mengapa untuk menyelesaikan Pe-Er saya sendiri menjelajahi tanah sepucuk Jambi Sembilan lurah ini belum juga menuai  stempel khatam hingga saat ini.

Semalam saya telah berangkat dari kota Jambi menuju kabupaten Bungo, dan pagi ini saya telah menyiapkan kembali satu lokasi wisata yang akan saya kunjungi. Eksplorasi alam yang akan saya jelajahi hari ini bernama Taman Ria Semagi atau yang lebih lazim di tuturkan masyrakat lokal disana dengan sebutan Dam Semagi. Nama tersebut lebih popular disematkan demikian mungkin karena aliran sungai disini memang di Dam atau di bendung oleh pemerintah setempat kala itu. Dam Semagi aalnya merupakan bangunan air peninggalan dari jajahan Belanda pada tahun 1937. Saluran nya masih berfungsi dengan sangat baik hingga saat ini. Memilliki saluran tertier sepanjang 26.045 meter dengan 9 bangunan yang konon dapat mengairi saah seluas 284 hektar.

Perjalanan menuju lokasi ini dimulai dari kota Muara Bungo menggunakan sepeda motor dengan estimasi waktu perjalanan melalui jalur darat sekitar 1 jam perjalanan. Menuju pintu masuk area wisata anda akan di suguhi oleh kanal dengan air bersih yang mengalir di sepanjang perjalanan kiri dan kanan anda menuju Taman Ria Semagi. Sesampai di lokasi anda akan diminta untuk mearkirkan motor, dan untuk parker motor akan dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000 rupiah dan tiket wisata masuk sebesar Rp. 5.000 rupiah juga.



Perspektif yang sedikit menyedihkan saat saya tiba di lokasi ini terakhir kali pada awal Januari 2017 ternyata perubahannya begitu signifikan memburuk, walau kondisinya masih layak untuk dikunjungi, namun ternyata perubahannya begitu jauh drastis menurun dari terakhir kali saya kunjungi satu dekade lalu. Sedikit catatan bagi pemda setempat selayaknya potensi wisata yang sudah lama ada dan berkembang harusnya dikelola lebih baik lagi dari waktu ke waktu, bukannya meninggalkan kemudian mengabaikan potensi yang ada setelah ada berbagai wisata baru yang bisa dikunjungi, sehingga wisata andalan yang sempat begitu dibangka-banggakan di zamannya seolah seperti mati suri, bagai hidup segan mati tak mau.

Walau terkesan tak begitu menggiurkan seperti ekpektasi saya bahwa ini akan lebih baik, Taman Ria Semagi ini tetap memancarkan pesona indahnya, airnya memang tak sejernih dulu lagi, namun keseruan bermain disini sama sekali tak berubah. Bebatuan granitnya yang luar biasa banyak tetap menyajikan keeksotikan tempat ini menjadi tetap berbeda dengan lokasi wisata lainnya di kabupaten Bungo ini. Semoga Pemda setempat membenahi lagi Taman Ria Semagi ini agar keindahannya tetap terjaga seperti sediakala.


INFO PENTING
Nama lokal
Taman Ria Semagi / Dam Semagi
Lokasi wisata
Desa Pelayang, kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi
Jalur Perjalanan
Kota jambi – Kota Muara Bungo – Tanah Tumbuh – Desa Pelayang
Cost/ Biaya
Rp. 5.000/orang
Kendaraan Yang disaranan
Sepeda Motor& Mobil
Lama Perjalanan
1 jam dari kota Bungo
Kepuasan kunjungan wisata
(7.0) dari (10)



You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images