Jalan-Jalan Dari Jambi Ke Kepulauan Riau Budget Hanya 900 Ribuan, Murah Pake Banget Kan ?!!
08.11.00
Lokasi wisata
|
-
Pulau Batam
-
Pulau Rempang & Galang
-
Pulau Bintan
|
Total biaya yang dihabiskan
|
Rp
960.000,-
|
Jenis Perjalanan
|
Double
Backpacker
|
Lama Perjalanan
|
25
– 27 Maret 2016
|
Kepuasan perjalanan
|
(9.0)
dari (10)
|
Hari ini minggu 20 mei 2016, badan ini rasanya masih letih dengan
perjalanan minggu lalu dari kota Jogja yang baru saja usai. Uhftt momennya
sungguh mepet sekali, minggu ini saya sudah terlanjur berjanji dengan teman
backpacker saya di kota Batam untuk menemani saya keliling di provinsi yang
penuh dengan pulau-pulau kecil tersebut, mengingat beliau sudah bela-belain
cuti dari tempat bekerjanya yang terkenal sangat sulit untuk bisa mendapatkan
cuti tahunan.
Sebenarnya planning perjalanan ke Jogja tempo hari benar-benar tidak direncanakan sama sekali, letih sekali rasanya jika harus melancong ke dua provinsi dalam tempo 1 bulan secara bersamaan. Perjalanan dadakan ke Jogja yang lalu di jadwalkan secara mendadak mengingat teman backpacker saya di kota tersebut tinggal menunggu kelulusan penerimaannya dalam seleksi salah satu bank nasional terbesar di Indonesia, jika nanti ia terlanjur mengikuti training maka telak dalam tempo 1 tahun kedepan beliau tidak akan dapat menemani saya di sana, karena cuti akan diperoleh setelah setahun bekerja, akhirnya sayapun putuskan untuk pergi mendadak ke kota pelajar tersebut tempo hari.
Sebenarnya planning perjalanan ke Jogja tempo hari benar-benar tidak direncanakan sama sekali, letih sekali rasanya jika harus melancong ke dua provinsi dalam tempo 1 bulan secara bersamaan. Perjalanan dadakan ke Jogja yang lalu di jadwalkan secara mendadak mengingat teman backpacker saya di kota tersebut tinggal menunggu kelulusan penerimaannya dalam seleksi salah satu bank nasional terbesar di Indonesia, jika nanti ia terlanjur mengikuti training maka telak dalam tempo 1 tahun kedepan beliau tidak akan dapat menemani saya di sana, karena cuti akan diperoleh setelah setahun bekerja, akhirnya sayapun putuskan untuk pergi mendadak ke kota pelajar tersebut tempo hari.
Menanti H minus 5 keberangkatan saya menuju Batam, saya mulai intens
berkomunikasi dengan sahabat saya Joko Warsito (Jeck) si anak asal Jawa Timur
yang sudah lama menetap di kota Batam tersebut untuk bertanya mengenai
persiapan selama disana dan apa saja yang mesti saya bawa. Lima hari pun
berlalu dan akhirnya tiba hari keberangkatan saya menuju kota Batam.
Penerbangan saya pagi ini adalah pukul 07.30 WIB dari bandara Sulthan Thaha
menuju Bandara Hang Nadim kota Batam. Perjalanan yang di tempuh hanya sekitar
45 menit dan pada pukul 08.15 WIB saya pun telah mendarat. Tidak banyak waktu
menunggu di bandara karena memang tidak perna ada barang yang saya bawa ke dalam
bagasi kecuali hanya kabin saja berisi 1 tas ransel yang selalu saya bawa
kemanapun saya bepergian.
Menuju keluar bandara sang sahabat baik pun sudah menunggu di pintu
kedatangan. Ini adalah kali pertama saya berjumpa dengan beliau setelah sekian
lama hanya membahas di sosial media mengenai traveling ke berbagai belahan
dunia. Saya langsung dibawanya menuju hotel Goodway yang telah di reservasi
olehnya, dan surprise sekali saat saya menanyakan berapa budget hotel yang
harus saya bayar beliau menjawab free dan tidak mau diganti sama sekali.
Alhamdulillah akhirnya sedikit berkurang budget yang harus saya keluarkan.
Biaya penerbangan yang telah saya siapkan sebelum keberangkatan adalah tiket
pulang-pergi menggunakan maskapai Lion Air yang kebetulan saya peroleh dengan
harga yang sangat murah sekali.
Tiket pesawat Jambi - Batam
|
Rp. 235.000,-
|
Tiket pesawat Batam - Jambi
|
Rp. 255.000,-
|
TOTAL
|
Rp.
490.000,-
|
Untuk perjalanan traveling ke kepulauan Riau ini saya tidak menyiapkan
itinerary sama sekali, karena seluruh rencana perjalanan sepenuhnya saya
serahkan kepada Jeck yang sudah paham seluk beluk kota tersebut. Adapun
rangkuman perjalanan saya selama disana adalah sebagai berikut.
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
jumat, 25 Mei
|
-
Flight
Jambi-Batam
-
Jembatan
Barelang 1
-
Camp
Vietnam pulau Galang
-
Jembatan
5 Barelang (Raja Ampat KW)
-
Kuliner
sate kambing
-
Wisata
malam dataran Engku Putri Batam Centre
|
-
07.30 –
08.15 wib
-
11.00 –
13.00 wib
-
13.30 –
15.00 wib
-
15.30 –
16.00 wib
-
19.00 –
21.00 wib
-
21.00 –
23.00 wib
|
Sabtu, 26 Mei
|
-
Bukit
WTB (welcome to Batam)
-
Mesjid
Agung Batam
-
Gedung
MTQ Batam
-
Ocarina
-
Perjalanan
kapal Batam - Bintan
-
Treasure
Bay Lagoy
-
Wisata
tengah laut Trikora
|
-
06.30 –
07.30 wib
-
07.30 –
08.00 wib
-
08.00 –
08.30 wib
-
08.30 –
09.30 wib
-
10.00 –
12.00 wib
-
14.00 – 17.00
wib
-
19.00 –
22.00 wib
|
Minggu. 27 Mei
|
-
Snorkling
Trikora
-
Pantai
Trikora
-
Bukit
padang pasir Bintan
-
Perjalanan
Bintan – Batam
-
Flight
Batam - Jambi
|
-
06.00 –
09.00 wib
-
10.00 –
11.00 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
12.00 –
14.00 wib
-
18.00 –
19.00 wib
|
HARI KE 1: Jumat, 25 Mei 2016
Agenda
|
-
Flight
Jambi-Batam
-
Jembatan
Barelang 1
-
Camp
Vietnam pulau Galang
-
Jembatan
5 Barelang (Raja Ampat KW)
-
Kuliner
sate kambing
-
Wisata
malam dataran Engku Putri Batam Centre
|
-
07.30 –
08.15 wib
-
11.00 –
13.00 wib
-
13.30 –
15.00 wib
-
15.30 – 16.00
wib
-
19.00 –
21.00 wib
-
21.00 –
23.00 wib
|
Sesampai di kota Batam dan meletakkan barang-barang di hotel, saya
langsung melanjutkan perjalanan bersama Jeck menuju Landmark nya kota Batam,
yaitu Jembatan Barelang 1. Ia menjelaskan bahwa Barelang tersebut adalah
rangkaian dari nama “BAtam REmpang dan gaLANG” yang di persingkat untuk
memudahkan menyebutkannya, diambil dari 3 gugusan pulau yang dihubungkan
menjadi 1 oleh jembatan-jembatan penghubung yang terdiri dari 5 jembatan yang
di bangun atas ide Mantan Presiden BJ Habibie untuk memajukan Kepri ini dahulu.
Akhirnya sampai juga di Landmark sejuta umat yang pernah mengabadikan
gambarnya disini. Saya pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk ikut juga
berfoto dengan latar Jembatan Barelang yang benar-benar wajib dikunjungi sat ke
kota Batam. Selesai jepret-jepret kami lanjutkan untuk minum es kelapa muda
murni sambil menunggu ide wisata selanjutnya.
Hari semakin panas, namun belum meluluhkan semangat saya untuk
melanjutkan perjalanan walaupun baru saja tiba dari Jambi. Jeck pun mengajak
saya untuk melanjutkan wisata ke Camp Vietnam di pulau Galang. Perjalanan ke
pulau ini sedikit melelahkan dikarenakan panas yang benar-benar di ubun-ubun
dan lama perjalanan sekitar 45 menit dengan melewati 5 jembatan untuk mencapai
pulau ini.
Saat memasuki kawasan sangat terasa sekali kentalnya nilai sejarah dalam
kawasan peninggalan warga Vietnamini. Terdapat banyak bangunan yang telah
ditinggalkan dengan sengaja akibat berakhirnya konflik panjang yang terjadi di
Negara Vietnam yang mengaharuskan mereka harus kembali hijrah dari Indonesia ke
Negara asalnya kembali. Disekitar komplek Camp Vietnam terdapat sejumlah barak,
rumah-rumah warga, kuil, gereja dan 2 buah kapal yang ditinggalkan saat mereka
terdampar, serta peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya yang terekam dalam
bentuk dokumentasi foto di museum peninggalan Camp Vietnam tersebut.
Lelah berkeliling di seputar Camp Vietnam yang areanya lumayan luas,
kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di sekitar area sel tahanan
peninggalan mereka. Sambil melepas sejenak dengan segelas teh obeng (teh es)
dan seporsi nasi campur yang lumayan mengganjal rasa lapar. Waktu telah
menunjukkan pukul 3 sore, saatnya kami beranjak dan menuju ke hotel kembali
untuk beristirahat. Jalan pulang kembali ke kota Batam merupakan jalur yang
sama dengan yang kami lalui saat berangkat menuju pulau galang tadi. Tak
berselang lama dalam perjalanan tepatnya di jembatan 5 barelang terlihat
gugusan tumpukan daratan-daratan kecil yang tersebar, membentuk pola yang
hampir mirip dengan gugusan pulau di Raja Ampat namun versi kawe-kaweannya. Tak
mau kehilangan momen di lokasi ini saya pun menyempatkan diri untuk berfoto,
karena setelah ini tentu saya tidak akan kembali kesini lagi untuk perjalanan
saya hari berikutnya.
Sudah merasa puas dengan hasil jepretan di kamera HP
saya, kami pun berlanjut pulang menuju kearah hotel, meski selama perjalanan
kami di hadang oleh derasnya hujan berkali-kali namun tetap tak menghilangkan
semangat kami, mesti harus tiba di hotel dalam keadaan basah kuyup.
Cukup berisitirahat beberapa jam, rasa lapar pun mulai terasa. Teman saya
merekomendasikan untuk makan sate kambing di tempat paling favorit di kota
Batam, yaitu sate kendal. Ekspektasinya cita rasanya ternyata jauh dari yang saya bayangkan, yang
awalnya saya pikir sate biasa saja ternyata ini sate dengan ukuran jumbo dan
rasanya yang puoll luar biasa enaknya. Pantas saja tempat ini setelah buka tak
pernah sepi dari pengunjung yang datang silih berganti. Endes banget rasanya,
10 deh untuk rasa sate kambingnya yang enak banget.
Setelah merasa sangat kenyang, kita lanjut beranjak menuju area Batam
Center, disini saya diajak berkeliling menikmati keindahan malam di pusat kota
Batam. Mulai dari area daratan engku putri hingga menelusuri jalan sepanjang
kawasan WTB (welcome to Batam) di malam hari yang memukau mata dengan berbagai
mobil dan sepeda warna yang hilir-muduk berkeliaran bak serasa sedang berada di
alun-alun keraton Yogyakarta. Waktu pun telah menunjukkan pukul 11 malam, walau
masih semangat untuk wisata malam, tampaknya badan ini perlu sedikit untuk
diistirahatkan mengingat besok akan melanjutkan perjalanan panjang dan
melelahkan kembali. Dan akhirnya petualangan hari pertama ini pun usai sudah.
Saatnya kembali ke hotel untuk tidur dan bersiap-siap kembali untuk perjalanan
besok pagi.
Pengeluaran
Hari-1
|
Biaya
|
Kelapa Muda
|
Rp. 10.000
|
Teh Obeng
|
Rp. 5.000
|
Nasi Campur
|
Rp. 10.000
|
Sate kambing 2 porsi + Es Jeruk
|
Rp. 130.000
|
Total
|
Rp.
155.000
|
HARI KE 2: Sabtu, 26 Mei 2016
Sabtu, 26 Mei
|
-
Bukit
WTB (welcome to Batam)
-
Mesjid
Agung Batam
-
Gedung
MTQ Batam
-
Ocarina
-
Perjalanan
kapal Batam - Bintan
-
Treasure
Bay Lagoy
-
Wisata
tengah laut Trikora
|
-
06.30 –
07.30 wib
-
07.30 –
08.00 wib
-
08.00 –
08.30 wib
-
08.30 –
09.30 wib
-
10.00 –
12.00 wib
-
14.00 –
17.00 wib
-
19.00 –
22.00 wib
|
Alarm pagi ini pun berbunyi pada pukul 6.00 wib. Tidak terasa sudah pagi
hari kembali, hari ini akan ada perjalanan panjang yang akan kami lalui. Tak
disangka ternyata Jeck pun bercerita bahwa selain kita berdua yang akan
mengikuti tour, nantinya juga akan ada teman-teman kampus serta rekan lainnya yang ikut serta
juga bersama kami. Wah semakin tidak sabar saya untuk segera ikut dalam
perjalanan ke Bintan nanti, apalagi bisa bertemu dengan sahabat-sahabatnya juga
yang memiliki hobi yang sama dan rata-rata bahkan mereka telah dijuluki
backpacker dunia atau world traveler. Sebelum melanjutkan perjalanan menuju
pulau tetangga, pagi ini Jeck mengajak saya kembali ke kawasan Batam center untuk melihat sunrise dari balik bukit
WTB (welcome to batam). Ternyata pemandangan pagi ini pun tak kalah indah
dibanding semalam. Rona matahari pagi terlihat dari balik bukit tempat
berdirinya tulisan “ WELCOME TO BATAM”
Selesai mengunjungi bukit WTB kami berlanjut melihat keindahan Masjid
Agung Batam dengan keunikan bentuknya serta Gedung MTQ Batam yang berdiri
dengan megahnya.
Perjalananpun kami lanjutkan ke Ocarina, sayang sekali saya hanya bisa
melihat keindahannnya dari luar saja karena Ocarina yang khas dengan kincirnya
ini akan dibuka setengah jam lagi sementara kami datang terlalu pagi hari ini,
tapi tak apalah yang penting sudah tahu bagaimana Ocarina itu. Berhubung pukul
10.00 nanti kami sudah ada jadwal
kegiatan ke pulau Bintan, mau tidak mau kami harus segera kembali ke hotel
untuk bersiap-siap membawa peralatan kami ke pelabuhan roro sekaligus
check out hotel.
Setelah check out perjalanan pun kami lanjutkan menuju ke pelabuhan
tanjung uban, sepeda motor kami titipkan di tempat penitipan dan akan dibayar
nanti dengan hitungan motor menginap semalam. Sekitar 1 jam menunggu di pelabuhan
dan seluruh rekan si Jeck telah berkumpul saya pun berkesempatan untuk
mnegenali mereka satu persatu. Tidak butuh waktu banyak bagi saya untuk
mengakrabkan diri bersama mereka, setengah jam kemudian perbincangan seru pun
sudah tidak canggung lagi rasanya.
Nyaris saja ketinggalan kapal yang akan berangkat karena keasikan
mengobrol. Perjalanan menuju ke Tanjung Uban memakan waktu sekitar kurang lebih
1 jam menggunakan kapal roro. Pilihan yang tepat saat itu karena memang
tujuannya tidak ingin terlalu terburu-buru dan ingin menikmati suasana di atas
laut sambil berfoto-foto ria besama teman-teman baru.
Akhirnya kapal pun merapat di pelabuhan, kami beristirahat sejenak di
kedai untuk mengisi perut yang sudah kelaparan sembari menunggu mobil cateran
diantar ke lokasi kami saat itu. Tak berselang lama menunggu, seusai makan
siang mobil pun tiba. Kami segera bergegas menuju ke lokasi yang paling favorit
di pulau Bintan itu, yaitu Treasure Bay yang berlokasi di Lagoi. Sekitar satu
jam perjalanan dari pelabuhan tanjung uban kami pun tiba di tempat tujuan. Ternyata kondisi disana lumayan
ramai sekali berhubung hari ini adalah long weekend. Terlihat di papan
penjualan tiket harga per kepala adalah RP 100.000. waktu itu jumlah kita ada
sebanyak 15 orang, uang untuk pembelian tiketpun telah dikumpulkan. Dan ternyata
kejutan pun tiba, ternyata tiket yang bisa dipergunakan untuk berenang sekaligus bermain
di kolam terbesar di asia tenggara tersebut ternyata sold out, sempat panik karena
perjalanan yang sudah begitu jauh ternyata hasilnya nihil. Beruntung sang
supervisor memberikan pilihan tiket tanpa bermain, dalam artian kami bisa
berenang sepuasnya namun tidak mendapatkan fasilitas permainan. Jackpot !! dan
itulah yang kami tunggu karena niat nya kesini memang untuk berenang saja dan
bukan bermain. Tiketpun hanya dihargai sebesar RP. 20.000 saja per orang. Lumayan
menghemat pengeluaran juga akhirnya.
Setelah puas bermain seharian, kami pun bersiap untuk melanjutkan sailing
trip menuju tengah laut dari pantai Trikora untuk mencoba sensasi menginap di
hamparan lautan dan dilanjutkan dengan sesi snorkeling pagi harinya nantii. Pukul
19.00 wib kami diantarkan menuju lokasi, cuacanya sungguh dingin sekali bagi
saya, maklumlah yang kotanya tidak pernah ada pantai dan tiba-tiba harus
berlayar mengarungi lautan, tentu sangat kontras sekali perbedaannya di kulit
sangat bersentuhan dengan angin laut. Sekitar 30 menit kami pun turun di sebuah
penginapan yang posisinya tepat di tengah lautan. Acara malampun berlanjut
mulai dari bakar ikan yang super banyak jumlahnya yang telah dipersiapkan sang
tour guide, hingga acara barbeque dan masak-masak mie. Puol perut pun
benar-benar kekenyangan, jam pun telah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, dan
kami putuskan untuk menyudahi acara karena besok akan ada acara yang lebih
ekstrim lagi di dasar lautan sana hehe.
Alarm HP pun berbunyi pukul 05.30 wib, mata saya pun tak dapat
dipejamkan lagi. Tampakanya si jeck pun juga bangun dengan sendirinya dan tidak
sabar lagi menunggu agenda kegiatan hari ini. Sambil menunggu acara snorkeling dimulai
saya pun sibuk mencari kegiatan sendiri bersama Jeck serta berfoto-foto sembari
menanti sunrise dari balik lautan sana.
Pengeluaran
Hari-2
|
Biaya
|
Tiket Kapal Roro
|
Rp. 20.000
|
Cater mobil (Rp 350.000 dibagi 6)
|
Rp. 60.000
|
Karcis Treasure Bay
|
Rp. 20.000
|
Total
|
Rp. 100.000
|
HARI KE 3: Minggu, 27 Mei 2016
Agenda
|
-
Snorkling
Trikora
-
Pantai
Trikora
-
Bukit
padang pasir Bintan
-
Perjalanan
Bintan – Batam
-
Flight
Batam - Jambi
|
-
06.00 –
09.00 wib
-
10.00 –
11.00 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
12.00 –
14.00 wib
-
18.00 –
19.00 wib
|
Matahari pun mulai terbit,
seluruh peserta pun tanpa di komando tampaknya sudah siap untuk memulai snorkeling
pagi ini. Saya yang benar-benar fobia dengan kedalaman lautan akhirnya diberi
kesmpatan dengan sang diver untuk latihan terlebih dahulu menggunakan perlatan snorkeling
dan kaki katak, serta belajar menyelam hingga trik menambil nafas serta
mensisati saat air masuk ke mulut melalui corong udara.
Latihan pun membuahkan hasil walau belum seahli sang professional tapi lumayanlah paling tidak sudah tidak begitu takut lagi dengan lautan yang dalam. Saya pun mendokumentasikan berbagai kegiatan saya saat bersnorkling ria disini
Akhirnya acara pun berakhir, kami pun harus segera kembali ke Bintan dan
melanjutkan wisata lainnya. Pukul 10.00 wib kami pun melanjutkan perjalanan
menuju pantai Trikora yang terkenal di Bintan ini. Ada beberapa nama pantai
Trikora, mulai dari Trikora 1, Trikora 2, Trikora 3 hingga Trikora sekian yang
saya tidak begitu paham berapa jumlahnya.
Puas bermain di pantai Trikora kami pun melanjutkan ke Bukit Padang
Pasir bintan yang sedang hits menjadi lokasi tempat berfotonya pasangan yang
sedang prewedding. Belum begitu jelas apa nama gundukan bukit yang menyerupai
padang pasir ini namanya, untuk saat ini penduduk lokal menyebutnya demikian.
Waktupun menunjukkan pukul 12.00 WIB, kami pun harus beranjak kembali ke
Batam karena pertimbangannya saya pun harus segera bersiap kembali ke Bandara
untuk terbang kembali menuju Batam. Sebelum menyeberang kami sempatkan terlebih
dahulu untuk mengisi perut yang sudah benar-benar keroncongan. Bahkan nasi campur ayam gulai pun saya makan
dengan begitu lahapnya.
Perjalanan pulang pun kami tempuh mengunakan speed boat, karena memang
tubuh sudah begitu letih sehingga diputuskan untuk menggunakan transportasi
tercepat. Hanya membutuhkan waktu 15 menit kami pun sampai kembali di Batam,
dan saya pun kembali ke tempat jeck bersama sepeda motornya.
Pukul 17.00 WIB
Jeck pun mengantarkan saya kembali ke Bandara untuk terbang kembali menuju
Jambi dan kembali ke kehidupan semula. Pengalaman bersama mereka sungguh luar
biasa dan tidak
terlupakan. Selalu ada cerita seru dan teman-teman baru yang
luar biasa di setiap perjalanan saya. Terima kasih buat kalian semua yang luar
biasa, dan terima kasih pula untuk sang Jeck Sparrow yang akhirnya berhasil
membawa saya mengarungi lautan lepas.
Pengeluaran
Hari-3
|
Biaya
|
Paket Snorkling Trip
|
Rp. 150.000
|
Makan siang
|
Rp. 15.000
|
Beli Rujak Bandara
|
Rp. 10.000
|
Bensin Cateran/orang
|
Rp. 50.000
|
Total
|
Rp.
225.000
|
Semoga cerita saya dapat menginspirasi anda semua, bahwa liburan itu tidak perlu mahal dan tidak hanya untuk orang yang memiliki ekonomi diatas rata-rata saja.
4 komentar
Ga diceritain itu Bhim kejadian mengarungi lautan dengan gelombang yg lebih tinggi dari boat yang kita naikin?
BalasHapushampir wasalam hidup kita disana, wkkkkk.. makasih jg ya udah seneng jalan sama kami,
selama perjalanan udah nurut dan ga rewel, kita juga seneng jalan sama Bhima ^-^.
Murah juga ya tiket Batam - Jambi, kalau disana banyak tempat yg bisa dikunjungi ga Bhim?
hehe iya eka. Seneng bs gabung bareng kalian. iya tiket nya murah kok. Kalo di jambi adanya yg bagus cm di kab kerinci, msh jauh bgt dr kota jambi, perjalanan darat sekitar lebih kurang 12 jam ka
HapusWow, ceritanya real banget sih bg, serasa Benerannn, wkwkkkww
BalasHapusishh ngejek kali pun ko jeck haha
Hapus