Melawat Menuju Pulau Mengkudu Surga Bahari Tersembunyi di Balik Gunung Rajabasa

19.52.00


“….dan pada akhirnya tak ada perjalanan 1000 mil jika tak dimulai dari 1 meter langkah kecil. Hargai sekecil apapun jejak yang sudah menuntun langkahmu. Tuhan telah menciptakan pelangi untuk mewarnai langit, dan tuhan juga telah menciptakan sahabat untuk mewarnai perjalanan hidupmu...."

Terkadang banyak cerita yang terjadi dalam hidup kita ini berlangsung di luar skenario kita. Dan nyatanya kini kita cukup paham bahwa kita sendiri bukanlah sutradara yang benar-benar tahu mengenai lajur kisah selanjutnya. Jalan dari tuhan memang tak pernah bisa di tebak, dan skenario dari tuhan memang selalu diluar prediksi kita sebagai pemain panggung sandiwara aktor dan aktris di perfilman tuhan yang sangat nyata, namun klimaks cerita benar adanya bahwa semua akan indah pada waktunya meski ada kisah dramatis dan penuh problematika sepanjang kita menjalani setiap peran dalam script yang dipetakan sang khalik.

Sama halnya dengan perjalanan yang akan saya ceritakan pada coretan kisah saya kali ini di sebuah provinsi yang terkenal dengan satwa endemik nya yaitu Gajah Lampung. Petualangan saya hingga bisa sampai di negeri tapis ini sebenarnya tidak direncanakan sama sekali, bahkan bucket list untuk menuju ke provinsi di penghujung pulau Sumatera ini belum di godok sama sekali. Alhasil dikarenkan adanya waktu libur akhir pekan yang cukup panjang, tanpa persiapan yang matang malam sebelum ketibaan di kota Bandar lampung saya pun meluncur menggunakan anggkutan umum tanpa arah dan tujuan sama sekali, hanya berharap akan ada angel wings lagi yang tiba-tiba menjadi partner perjalanan dadakan.

Cerita pun saya bagikan ke salah satu sosial media yang saya gunakan di malam keberangkatan. Menanti respon yang tak kunjung masuk melalui chat akhirnya saya pun telelap di sela-sela kebingungan yang masih menghantui. Paling tidak besok kisahnya akan kembali dilakukan dengan penjelajahan nekad seprti sebelum-sebelumya pikir saya malam itu.

Setelah tiga jam terlelap, ponsel pun berbunyi. Entah siapa yang menelpon malam itu namun rasanya mata masih enggan untuk bangkit membukakan kelopaknya. Hingga akhirnya berdering untuk ketiga kalinya dan sepertinya dirasa urgent akhirnya saya mengangkat panggilan masuk tersebut. Dengan suara yang masih parau akibat nyawa yang belum terkumpul maksimal akhirnya saya menjawab telepon tersebut, dan seketika mata berbinar dan berkedip tajam berkali-kali. What a surprise !!! ucap saya dalam hati. Ada apakah gerangan yang terjadi ?

Ternyata gayung bersambut, tak disangka malam itu sahabat yang hanya saya kenal selama ini via jejaring sosial mengajak saya untuk melakukan perjalanan menyambangi keindahan provinsi lampung bersama beliau, dan fantastik untuk jawaban tuhan sedini hari ini. Skenario tuhan memang selalu indah pada waktunya, pagi hari setibanya di kota Bandar Lampung saya pun langsung menuju ke lokasi kediaman sahabat tersebut yang bernama Ridwan.

Setelah berisitirahat sejenak dan meruntut itinerary, akhirnya kami menentukan untuk mengunjungi sebuah lokasi di kecamatan Tanjung Bintang terdahulu hari ini. Namun dalam cerita kali ini saya akan melewati cerita perjalanan di hari pertama, karena dalam postingan kali ini saya akan membagikan cerita kepada sobat budget traveler semua dalam perjalanan di hari kedua saya ke kecamatan Rajabasa bersama Ridwan ke pulau Mengkudu, yang konon menurut penuturan Ridwan adalah spot wajib untuk dikunjungi saat plesiran ke kabupaten Kalianda.

Melanjutkan perjalanan hari kedua menuju poin utama yang akan kami sambangi, yaitu Pulau mengkudu dan Batu Lapis. Awalnya saya sempat bingung mengapa dinamakan pulau mengkudu, padahal menurut referensi yang saya dapat, bahkan di pulau tersebut tidak ada mengkudunya sama sekali saat ini. Dan ternyata usut punya usut disebut pulau mengkudu karena konon katanya dulu pulau ini sebelum eksis menjadi pulau wisata, hampir keseluruhan vegetasinya dipenuhi dengan tanaman mengkudu. Pulau ini terletak di kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Sekitar 25 km dari kota Kalianda melewati Canti. Pulaunya yang kecil, tersambung ke daratan dan warna laut biru mudanya yang sangat menarik. Untuk menuju ke lokasi ini dengan rute berikut: Bandar Lampung – Kalianda – Canti – Kampung Kunjir.

Setelah berkeliling sekitar 10 menit, akhirnya kami menemukan penawar perahu yang memberikan harga cukup miring untuk trip bolak-balik ke pulau ini. Perjalanan menaiki pompong sekitar 10-15 menit untuk mencapai pulau tersebut. Yaey !!! akhirnya pompong pun merapat juga ke tepian pulau. Tapi ternyata di luar dugaan cuaca mendung dan tiba-tiba hujan. Sayang sekali rasanya, waktu yang terbatas untuk bisa menyelesaikan perjalanan mengelilingi pulau mengkudu terpaksa di tahan hingga hujan reda.






Cukup lama kami menunggu, akhirnya 30 menit kemudian hujan lebat pun berhenti juga. Dengan sisa waktu yang minim akhirnya kami sempatkan waktu untuk mengelilngi area pulau ini. Ada cerita unik tentang pulau ini, yaitu tentang pasir timbulnya. Saat pasang naik tiba maka pulau ini akan terlihat seperti dua pulau biasa yang berdampingan, namun hal unik akan terjadi saat pasang surut terjadi, dua pulau ini akan menyatu menjadi satu pulau dan sisi tengahnya akan membentuk jalan panjang berpasir yang menghubungkan pulau mengkudu dengan pulau di sisi sebelahnya.




Sekitar 45 menit kami menghabiskan menjelajahi pulau tersebut, kemudian kami berlanjut menuju Batu lapis. Batu lapis ini letaknya tak jauh dari pulau mengkudu, hanya sekitar 5 menit menggunakan pompong kami pun kembali di turunkan di area Batu lapis ini. Batu lapis ini merupakan susunan batu karang yang sangat unik, terlihat berlapis-lapis dan indah sekali, tak heran spot ini tak bisa dilewati begitu saja setelah kunjungan kami ke pulau mengkudu nan eksotis.


Pemandangan indah di Pulau Mengkudu dan Batu Lapis menjadi suguhan yang sungguh memanjakan mata. Hamparan pulau-pulau kecil dan lautan yang bewarna tosca siang itupun menambah eksotiknya kisah sailing trip kami hari itu. Dan akhirnya perjalanan kami di Pulau Mengkudu pun berakhir, dan siang ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju pantai Sumokh Tekus. Nah penasaran dengan kisah selanjutnya kan ? ikuti terus kisah perjalanan saya pada catatan selanjutnya dalam kisah perjalanan di provinsi Lampung guys. See you :)

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images