Menilik Asal Muasal Keindahan Wisata Susur Goa Pindul yang Membelalakkan Mata
07.50.00
“…… dan ketahuilah bahwa sesungguhnya perjalanan terjauh satu-satunya
adalah perjalanan kedalam dirimu sendiri. Kamu akan melintasi setiap musim dan
tak akan meningalkan apapun juga sebagai tanda untuk dikenang….”
Setiap perjalanan tentu
memberikan kesan masing-masing dengan cerita yang meninggalkan kenangan yang
berbeda-beda. Sungguh saya tak merasa merugi sama sekali melakukan segala hal
ini. Materi adalah sesuatu yang bisa dicari kembali, tapi kebahagiaan, pengalaman,
persahabatan dan cerita penuh kenangan adalah suatu hal yang nilainya lebih
mahal dan tak bisa dihargai dengan meteri apapun.
Setiap kakimu menjejaki pijakan
yang berbeda, maka berbagai kejutan akan kamu temukan kembali bersama orang-orang
baru beserta kultur budaya baru kembali yang begitu beragamnya dari waktu ke waktu. Yogyakarta
merupakan salah satu provinsi di pulau Jawa yang memberikan kesan mendalam untuk
saya. Disini budaya nya begitu jauh berbeda dengan kultur budaya di pulau
dimana saya bertempat tinggal saat ini. Tidak ada bahasa dengan intonasi
bernada tinggi, tidak ada guyonan kasar, dan tentunya tidak ada nasi padang
senikmat negeri asalnya. Disini penuh dengan makanan bercita rasa nikmat dan
manis, namun kurang cocok di lidah saya walaupun saya sendiri sebenarnya juga orang Jawa namun dilahirkan dan dibesarkan di Sumatra yang tentu lebih akrab dengan panganan khas pulau yang dipenuhi hutan hujan tropis ini. Istilahnya kata orang sebutannya adalah “PUJAKESUMA” PUtra JAwa KElahiran suMAtera. Namun untuk perspektif saya sendiri semua
tentang Jogja tetap fantastis dan dirindukan.
Hari ini saya akan mengajak sobat budget traveler semua untuk ikut merasakan perjalanan saya menuju Goa Pindul, sebuah lokasi wisata yang paling di cari saat berkunjung ke kabupaten Gunung Kidul. Agenda
saya bersama sobat dari Jogja bernama Arga pagi ini adalah menuju wisata ke kecamatan gunung
kidul. Gunung kidul terkenal dengan wisata alamnya yang sangat indah sekali.
Tujuan pertama kami pagi hari ini setelah sarapan adalah menuju Goa
pindul. Goa Pindul merupakan obyek wisata alam susur Goa bawah tanah, dengan aliran sungai di sepanjang lorong, salah satu tempat wisata dengan kategori minat khusus di Jogja. Obyek wisata ini dapat dinikmati dengan menyusurinya menggunakan peralatan khusus yaitu dengan menggunakan ban dalam besar dan life jacket yang mereka sebut Cave Tubing Pindul. Ban besar (tubing) tersebut sudah di modifikasi atau diberi pengait berupa tali menyilang di tengah berfungsi sebagai tempat duduk di atas air.
Tempat ini merupakan wisata goa yang yang dialiri oleh air dan di
dalamnya terbentuk dengan sangat banyak stalagmit dan stalagtit secara alami.
Perjalanan dari kota Jogja menuju lokasi ini memakan waktu lebih kurang 1,5
jam. Berhati-hatilah saat menuju ke lokasi ini, karena sangat banyak sekali pos
resmi maupun tidak resmi yang menawarkan masuk ke dalam lokasi wisata ini.
Dengan di pandu oleh tour guide goa pindul pun kami di antar ke dalam lokasi.
Disini kami harus mebayar retribusi masuk sebesar RP. 10.000. sesampai di dalam
area kami disuguhi dengan bermacam paket wisata air pindul. Kami pun mengambil
2 paket wisata, pertama paket wisata Goa pindul sekaligus paket terusan menuju
Rafting kali oyo. Sensasi saat berada di dalam goa pindul sungguh luar biasa,
dan menariknya sang pemandu menjelaskan dengan sangat baik sejarah dan kisah
dari terbentuknya goa pindul ini.
Goa Pindul adalah sebuah goa alam
yang terletak di desa Bejiharjo Kabupaten Gunungkidul. Letak goa ini tidak
terlalu jauh dari kota Yogyakarta, kurang lebih 60 km atau dengan perjalanan
selama 1 jam. Goa Pindul terbentuk secara alami melalui proses alam selama
ratusan tahun. Terdapat stalaktit dan stalakmit dalam goa ini. Berdasarkan
informasi dari pemandu, stalagmit di Goa Pindul adalah stalagmit terbesar nomor
4 di dunia. Setiap 1 mm stalagmit terbentuk dari tetesan air selama kurang
lebih 10 tahun. Dengan stalagmit sebesar itu, terbayang berapa ratus tahun
waktu yang dibutuhkan untuk ‘membuatnya’ kan sobat budget traveler? Akan sangat
sayang jika kita tidak bisa menjaga kelestarian stalamit di Goa Pindul ini.
Akses Dengan kendaraan
pribadi dari kota Yogyakarta: Yogyakarta – Jl. Wonosari – Hutan
bunder (jalan berliku-liku dan menanjak) – Lapangan terbang Gading (kiri jalan)
– Wonosari kota – Bunderan Siyono (bunderan dengan air mancur): belok kiri –
ikuti jalan utama – Pertigaan dengan tugu di tengah jalan: belok kiri. Jangan
khawatir, letak Goa Pindul ini sudah diketahui masyarakat setempat dengan baik.
Di beberapa persimpangan jalan sudah tersedia papan petunjuk jalan menuju Goa
Pindul meskipun dengan papan sederhana. Dengan kendaraan umum: Bus jurusan Yogyakarta – Wonosari, turun
di Wonosari kota. Tarif bus sekitar Rp. 6.000 – Rp. 10.000, kemudian
lanjutkan dengan ojek dengan tarif antara Rp. 10.000-15.000.
Pada tahun
2010 akhir Goa Pindul mulai dibuka sebagai obyek wisata oleh pokdarwis dari
warga sekitar. Awalnya adalah sebuah ide dari seorang mahasiswa di salah
universitas negeri di Yogyakarta (UGM), yang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata)
di Dusun Gelaran. Ingin meneliti bebatuan dan kedalaman air di dalam Goa Pindul.
Setelah masuk dan melihat keindahan didalam Goa,
beberapa orang dari mereka mempunyai gagasan yang cukup mengagumkan mempunyai
pemikiran yang menakjubkan bahwa Goa Pindul ini layak untuk dijadikan obyek
wisata. Menindak lanjuti ide dari
sang mahasiswa tersebut, akhirnya beberapa bulan kemudian dilakukan penelitian
mendalam dan terus menerus untuk meneliti dari segi keamanan dan kelayakan goa
untuk wisata. Akhirnya pada 10 Oktober 2010 warga dan beserta pemerintah daerah
meresmikan Goa Pindul sebagai obyek wisata minat khusus.
Goa Pindul yang dulu hanya warga sekitar saja
yang berani masuk karena keterbatasan alat dan penerangan. Masyarakat juga
masih menganggap goa ini sebagai goa yang sakral, sehingga tidak banyak yang
berani masuk hingga ke dalam. Ini sebelum ada penelitian di Goa Pindul.
Meskipun sampai sekarang Goa ini masih dianggap
sakral oleh warga sekitar. Sebagian besar wisatawan yang sudah berkunjung di
obyek wisata ini justru kagum dengan keindahannya. Dari yang semula mempunyai
sedikit rasa takut sebelum masuk Goa, namun setelah masuk justru malah rasa takut
itu hilang, terbayar dengan panorama yang ada didalamnya. "Unik menarik
dan sangat seru !!!".
Awal-awal di buka sebagai wisata, Goa Pindul memang terkesan biasa saja. Hanya beberapa orang saja yang berkunjung tiap harinya. Tapi mengapa obyek wisata ini bisa terkenal seperti sekarang ? ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini.
Asal Usul Goa Pindu berasal dari kisah perjalanan
Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang di utus oleh Panembahan Senopati
Mataram,untuk membunuh bayi laki-laki buah cinta Putri Panembahan
Senopati. Dalam perjalanannya,kedua Abdi itu sepakat untuk tidak membunuh
sang bayi. Keduanya lalu pergi kearah timur yaitu ke (arah
Gunungkidul),sementara itu sang bayi terus menangis,kedua utusan
itupun memutuskan untuk memandikan sang bayi. Ki Juru Mertani naik ke
salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit,dengan kesaktiannya
tanah yang diinjak pun runtuh dan mengangalah sebuah lubang besar dengan aliran
air dibawahnya, kemudian sang bayi dimandikan di dalam goa di lubang tadi. Saat
dimandikan "pipi" sang bayi terbentur (jawa = kebendul)batu yang ada
didalamnya. Karena peristiwa tersebut akhirnya goa itu dinamakan Goa
Pindul (Pipi Kebendul)".
Goa ini membentang panjang sekitar 350 m, dengan lebar mencapai 5 m. Goa
Pindul memiliki kedalaman sekitar 5 hingga 12 m. Sedangkan jarak permukaan air
dengan atap Goa sekitar 4 m. Goa Pindul cukup berbeda dengan Goa – Goa lainnya.
Disini, Anda tak hanya menyaksikan keeksotisan Goa, namun juga akan dibuat
takjub dengan kilauan air yang mengisi Goa tersebut. Air tersebut merupakan
sungai bawah tanah yang berasal dari mata air gedong tujuh.
Goa Pindul memiliki 3 bagian, yang pertama
yaitu zona terang, seperti namanya, pada bagian ini terkesan terang sehingga
Anda dapat menyaksikan keindahan Goa secara langsung dengan mata telanjang. Di
zona ini anda bisa bermain sesuka hati, dengan berenang dan berlompat ria.
Disini juga dapat Anda saksikan kumpulan ikan yang cantik. Ikan – ikan tersebut
cukuplah besar namun tak usah kawatir karena ikan disana tergolong aman.
Sedangkan yang kedua ada zona remang, disini cahaya yang masuk hanya beberapa
bagian kecil saja, dengan dibantu oleh pantulan air bening pada dinding –
dinding Goa membuat cahaya remang ini terasa menakjubkan. Dan yang terakhir
yaitu zona gelap, untuk dapat menyusuri bagian ini, Anda harus menggunakan alat
bantu penerangan, karena seperti namanya, di zona ini sangat gelap. Nah, untuk
menyusuri ketiga zona tersebut, anda memerlukan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Penelusuran ini akan berakhir pada sebuah dam yang ada di kawasan goa ini.
Pada bagian tengah Goa Pindul terdapat suatu ruangan yang cukup besar
dan tentunya menarik sekali untuk dinikmati. Pemandangan yang dipadu dengan
sebuah lubang di atasnya membuat bagian ini menjadi pusat dari seluruh bagian
di Goa Pindul. Bagaimana tidak, di bagian inilah Anda akan menyaksikan sinar matahari
masuk dengan mantabnya sehingga membuat pantulan – pantulan yang menakjubkan.
Masyarakat setempat menyebut bagian ini sebagai sumur terbalik. Karena suasana
yang cukup baik dan menarik, tak heran jika lubang ini sering digunakan untuk
keperluan latihan anggota TIM SAR sebagi jalan masuk.
Seperti pada Goa – Goa lainnya, Goa Pindul
juga memiliki stalagtit dan stalagmit yang sangat indah. Namun yang
membedakanya adalah kapasitasnya. Menurut penelitian Stalakmit dan stalaktit
ini sudah berusia ribuan tahun, sehingga memiliki bentuk yang sangat besar. Di Goa
Pindul, stalagtit dan stalagmit menyatu tepat di bagian tengah Goa membentuk
sebuah pilar, tampak besar dan kokoh. Ukurannya, mencapai hingga 5 rentangan
tangan orang dewasa. Karena ukurannya yang besar, stalaktit di Goa Pindul masuk
dalam kategori terbesar ke – 4 di dunia. Hal yang sangat menakjubkan yang bisa
didapatkan disini adalah kalau kita dapat menyaksikan langsung kemegahan
stalaktit yang terbentuk secara alami di Goa Pindul.
Tak sampai disitu, stalaktit di Goa Pindul
sampai saat ini masih aktif. Sehingga apabila Anda berkunjung kembali beberapa
tahun yang akan datang, Anda dapat menyaksikan pilar stalaktit ini bertambah
besar. Namun yang dikawatirkan dari hal ini adalah semakin besarnya diameter
stalaktit, maka kemungkinan besar akan sulit untuk bisa dilewati, saat ini pun
celah tersebut hanya cukup dilewati untuk satu orang saja. Stalaktit yang
terbentuk menyerupai pilar ini sering disebut juga sebagai tiang goa.
Di sepanjang pengarungan pada Goa Pindul,
Anda akan disuguhkan lukisan ornamen disetiap dinding – dinding Goa yang
menambah kelengkapan yang tak ternilai harganya. Dipadu cantiknya hiasan batu
kristal serta moonmilk. Sebuah warisan alam murni dengan keindahan lukisan
abstrak sehingga membuat Goa Pindul semakin terlihat keeksotisannya. Di tambah
dengan tetesan air pada dinding Goa, seakan menambah lengkapnya suasana.
Ratusan kelelawar juga siap menunggu Anda yang biasanya.
Pengalaman di Goa Pindul begitu luar biasa sekali, setelah menyelesaikan
susur gua, maka kita akan berhenti pada satu spot akhir dimana kita akan
berkumpul dalam satu titik dan berakhir dengan meletakkan ban yang telah
digunakan. Perjalanan di area Goa Pindul ternyata belum berakhir samapi disini,
masih ada terusan wisata yang akan menguju adrenalin lebih seru lagi, yaitu bodyrafting
di kali Oyo. Nah hayo bagaiamana sobat budget traveler? Penasaran dengan
kelanjutan kisahnya kan? Nantikan di cerita selanjutnya dalam perjalanan di
Yogyakarta pada coretan blog selanjutnya sobat J
2 komentar
First comment 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂terus menulis.
BalasHapushaha makasih mas
Hapus