Menikmati Kepingan Surga Tersembunyi Air Terjun Tumpak Sewu

06.47.00

“…… dan nikmat tuhan yang mana lagi yang mau kau dustakan, keindahan tuhan yang mana lagi yang mau kau pungkiri, dan rezeki tuhan yang mana lagi yang tidak kau syukuri, karena sebenarnya  bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi selalu bersyukurlah yang membuat hidup kita bahagia, karena yang kurang bukan berkah Nya, namun rasa syukur hamba yang sudah diberkahi oleh Nya….”

Entah sudah berapa banyak perjalanan yang telah saya susuri, dalam setiap kesempatan menggunakan sepasang mata yang berfungsi dengan baik ini sebagai sebuah anugerah dari Nya atas segala keindahan bumi pertiwi ini yang telah disediakannya untuk setiap insan yang di ciptakan. Di setiap alur kisah menuju sebuah proses menemukan keindahan tersembunyi dari sang pencipta bagai sebuah berkah yang tak ternilai harganya. Di setiap pijakan menemukan kepingan surga yang tercecer, di setiap itu pula rasa syukur semakin mengharu-biru bahwa ternyata sebegitu sempurnanya ciptaan yang telah ditunjukkan kepada saya untuk dapat dinikmati.

Menelusuri hutan wisata di sebuah kabupaten di Jawa Timur, lagi-lagi membuat saya tercengang akan keindahan yang begitu menakjubkan yang dapat disaksikan oleh dua bola mata mungil ini. Ini “best creation” sebuah ucapan dalam hati yang bergema saat pertama kalinya melihat air terjun seindah ini. Jujur memang indah sekali, meski berkali-kali melihat air yang jatuh dengan ritme dan pola yang sama, namun ini berbeda, keindahannya so beyond of my expectation.

Perjalanan di kota Batu-Malang yang telah usai akhirnya membawa saya terdampar di sebuah kabupaten bernama Lumajang, yang konon kata orang surganya air  terjun. Tak berlebihan memang, karena sepanjang perjalanan dari kota Malang yang memakan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan dipenuhi dengan plang berbagai macam destinasi Air terjun. Pilihan saya saat itu jatuh ke opsi Air Terjun Tumpak Sewu, yang disebut-sebut sebagai “Mother Of Waterfalls” nya Lumajang.

Letihnya dalam perjalanan pun terbayarkan saat tiba di pintu panorama Air Terjun Tumpak Sewu ini, dinamakan demikian karena memang aliran air terjun ini jumlahnya sangat banyak sekali sehingga diberi julukan Tumpak Sewu oleh masyarakat setempat. Air Terjun Tumpak Sewu dijuluki dengan berbagai macam nama, ada yang menyebutnya Coban Sewu atau Grojogan Sewu yang secara administratif terletak di aliran sungai Glidih yang menjadi perbatasan kecamatan Ampel Gading Malang dan kecamatan Pronojiwo Lumajang. Air Terjun Coban Sewu ini hampir mirip dengan Air Terjun Coban Pitu di Pujon Malang. Namun yang membedakan adalah jumlah sumber mata air di Air Terjun Tumpak Sewu ini jumlahnya lebih banyak, itu juga yang menjadi alasan kenapa air terjun ini dinamakan Coban Sewu karena jumlah sumber mata airnya yang sangat banyak.


Rute untuk menuju Air Terjun Tumpak Sewu melalui Kota Malang dengan memerlukan tempuh llebih kurang tiga jam menuju Lumajang melalui Bululawang - Dampit - Tirtomoyo – Pronojiwo. Sangat perlu kehati-hatian saat sobat Budget Traveler melanjutkan perjalanan dari panorama menuju tebing paling bawah dari air terjun ini. Medan menuju Air Terjun Tumpak Sewu masih terbilang sulit dan terjal, karena beberapa tantangannya sobat harus melewati air terjun yang bergelantungan dengan tali sambil menuruni jurang yang di aliri air terjun tersebut. Bisa saya katakan tantangan nya cukup ekstrim untuk mencapai titik terbawahnya saat kunjungan saya ke lokasi ini.


Setibanya di landasan terbawah saya pun menemukan berbagai macam wisatawan yang wara-wiri mencari spot foto terbaik, mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara yang sempat saya ajak mengobrol saat itu. Saya bangga sekali ketika wisatawan luar negeri sudah mengetahui potensi wisata kita yang tidak bisa dipandang sebelah mata di mata dunia saat ini.


Dalam obrolan saya pun sempat berpikir satu hal, mengapa orang kita sendiri banyak yang membanggakan saat bisa berwisata keluar negeri. Saya tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena itu hak setiap orang menentukan kemana melangkahkan kakinya ke tempat yang dia sukai, namun sebuah ironi yang miris ketika wisatawan mancanegara menanyakan kepada kita sebagai pribumi tentang pariwisata apa yang bisa dikunjungi, justru jawaban diluar dugaan yang kerapkali saya dengar, yaitu “kurang tahu”, sementara saat ditanya ada hal apa saja yang bisa dikunjungi di luar negaranya, justru diluar dugaan ia mampu menyebutkan ada apa saja yang bisa dikunjungi. Sungguh miris, namun itu fakta yang terjadi dan sering saya temui di berbagai perjalanan yang saya lakukan.

Saya bangga menjadi warga Indonesia yang keindahan alamnya sempurna lengkapnya. Terkadang bukan karena edukasi yang kurang kita pelajari, namun ketidak-ingintahuan lah yang sebenarnya membutakan pengetahuan dan mindset kita yang selalu mengelu-elukan rumput tetangga itu lebih hijau. Semoga wisata negeri ini akan lebih mendunia lagi kedepannya.

Perjuangan untuk mencapai lembah terbawah dari Air Terjun Tumpak Sewu ini pun akhirnya usai. Trekking kembali ke lokasi awal panorama tadi ternyata tak serumit saat melakukan trekking menuruni tebing. Dan “I Did it” misi pun selesai dan perjalanan menjelajahi Air Terjun Tumpak Sewu pun berakhir. Saya pun masih harus melanjutkan perjalanan menuju air terjun berikutnya di kabupaten Lumajang ini, namun bukan di postingan ini tentunya. Nah sampai disini dulu kisah perjalanan saya di Air Terjun Tumpak Sewu sobat Budget Traveler. Nantikan kisah menarik saya lainnya di postingan berikutnya ya.

INFO PENTING
Nama lokal
Air Terjun Tumpak Sewu
Lokasi wisata
desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur
Jalur Perjalanan
Malang- Bululawang - Dampit - Tirtomoyo – Pronojiwo – desa Sidomulyo
Cost/ Biaya
Rp. 10.000 Tiket/ pengunjung (menuju panorama) + Rp.5.000/pengunjung untuk menuju lembah Tumpak Sewu + Parkir motor Rp. 2.000
Kendaraan Yang disaranan
Sepeda Motor dan Mobil
Lama Perjalanan
3 Jam dari kota Malang
Kepuasan kunjungan wisata
(9.7) dari (10)




You Might Also Like

1 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images