Mendecakkan Kekaguman Menyaksikan Mekarnya Puspa Langka Indonesia di Bumi Raflesia
03.28.00
“….. awalnya kita bepergian untuk menghilang, kemudian kita bepergian
untuk menemukan diri kita. Kita bepergian untuk membuka hati dan mata kita
serta belajar lebih banyak tentang dunia, lebih dari yang diberikan oleh
surat-surat kabar kita ….”
Ada kalanya dalam perjalanan akan
terjadi hal diluar dugaan yang menurut kita sebagai sebuah hadiah mengejutkan
yang tidak kita sangka-sangka sama sekali. Hal semacam ini ibarat suatu mukjizat
yang sepenuhnya dikendalikan dengan campur tangan dari Nya untuk kita sebagai
sebuah kado khusus yang tak kita minta sama sekali sebelumnya.
Masih berlanjut tentang
petualangan menyusuri bumi raflesia di provinsi Bengkulu. Hari pertama
menyusuri perjalanan di provinsi ini menuntun langkah kaki kanan saya menuju
sebuah tempat yang bahkan sebagian pribumi Bengkulu pun belum tentu pernah
menyaksikan nya sendiri. Hari itu adalah hari pertama dalam agenda trip saya
dan teman-teman menuju kota Bengkulu, dirasa lelah karena perjalanan darat yang
lumayan lama akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sejenak di kabupaten
Rejang Lebong, sebuah pintu masuk menuju kota Bengkulu. Tak lama beristirahat
sembari meneguk air mineral, samar-samar terlihat dari kejauhan beberapa
penduduk setempat turun membawa spanduk yang tak begitu terlihat tulisannya,
namun terpampang jelas dalam spanduk tersebut terdapat sebuah gambar bunga khas
endemik negeri Bengkulu, yaitu Raflesia.
Sedikit penasaran dengan apa yang
terjadi dengan kerumunan tersebut akhirnya saya memutuskan untuk mendekati
pria-pria setengah baya itu sambil menanyakan kegiatan apa yang sedang
berlangsung. Tanpa disangka ternyata sekumpulan orang-orang tersebut menemukan
bunga raflesia yang sedang mekar sekitar 50 meter kedalam hutan Kepahiang tidak
begitu jauh dari bibir jalan raya. What a
fantastic moment !! Mungkin inilah hadiah dari tuhan untuk cerita seorang
petualang di pagi yang penuh berkah ini.
Suatu keberuntungan besar dapat
menyaksikan dan melihat lngsung mekarnya bunga raflesia yang bahkan tumbuh
dengan sangat langka di sepanjang tahunnya. Menurut informasi yang saya
dapatkan bahwa bunga Raflesia sering menampakkan wujudnya di saat musim
penghujan dengan curah hujan lumayan itensif, dan di saat-saat itulah bunga
tersebut akan mulai bermunculan mekar di berbagai kawasan. Kebetulan saat
kunjungan saya ke provinsi tersebut sedang masuk dalam fase musim hujan.
Perjalanan wisata dadakan pun
akhirnya dilakukan, dengan mengikuti gerombolan penduduk setempat akhirnya kami
masuk menuju hutan di Rejang Lebong, tak begitu jauh letaknya, dari jarak
sekitar 10 meter sudah terlihat juntaian akar nya yang sangat besar,
menggantung di sela-sela pohon tertutup oleh kanopi hutan hujan tropis Kepahiang
yang tumbuh dengan begitu lebatnya.
Begitu tercengang saat
menyaksikan mekarnya bunga Raflesiaa ini langsung di depan mata, karena selama
ini hal semacam itu hanya bisa dilihat di televisi atau majalah saja, namun
dengan berdecak kagum kali ini saya bisa menyaksikan langsung bunga langka di
dunia ini mekar dengan sempuna. Rafflesia arnoldii atau padma raksasa merupakan tumbuhan parasit obligat yang
tumbuh pada batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Spesies Raflesia yang lainnya juga
memiliki inang yang sama. Rafflesia arnoldii pertama
kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu
yang bekerja dengan Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas
Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya
yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.
Rafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu melakukan
fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya. Bentuk yang
terlihat dari bunga Raflesia ini hanya bunganya saja yang berkembang dalam
kurun waktu tertentu. Keberadaannya seakan tersembunyi selama berbulan-bulan di
dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang hanya mekar seminggu.
Bunga Raflesia adalah identitas provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa
langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih
atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis). Kuncup-kuncup bunga terbentuk
di sepanjang sela-sela batang dengan masa pertumbuhan bunga dapat memakan waktu
sampai 9 bulan dan masa mekar sekitar 5-7 hari, kemudian bunga raflesia akan
layu dan mati.
Jenis rafflesia yang paling terkenal di dunia adalah R. arnoldii asal
Bengkulu yang sering menghiasi berbagai macam poster maupun buku-buku ilmiah di
seluruh dunia. Faktanya jenis rafflesia tidak hanya terdiri dari satu jenis
spesies saja. Diperkirakan di seluruh Asia Tenggara yang melingkupi
Sumatera, semenanjung Malaya, Jawa, Borneo dan kepulauan Filipina terdapat
sekitar 27 spesies rafflesia. Adapun 17 spesies diantaranya berada di
Indonesia. Jika bunga R. arnoldii dapat
berkembang hingga diameter lebih dari 1 meter dan berat hingga 10 kg, jenis
bunga rafflesia terkecil adalah R. manillana yang
ada di kepulauan Filipina dengan diameter hanya sekitar 20 cm.
Perhentian sementara untuk
menyaksikan bunga langka ini pun kami rasa cukup, berhubung dokumentasi sudah
didapatkan, dan tampaknya keramaian sudah mulai penuh sesak akhirnya kami
memutuskan untuk beranjak kembali menuju ke mobil untuk melanjutkan perjalanan
selanjutnya yang sempat terhenti kaena momen berharga yang tak boleh dilewatkan
ini. Sekitar pukul sembilan pagi kami pun melajukan kembali kendaraan untuk
menuju ke kota Bengkulu untuk menyelesaikan bucket list lanjutan untuk
kunjungan ke negerinya bumi raflesia yang sudah dibuat.
Coretan perjalanan selanjutnya akan
saya ulas di postingan selanjutnya dalam kisah petualangan di provinsi
Bengkulu. Masih penasaran kan tujuan saya selanjutnya akan terhenti ke lokasi
apa saja sobat budget traveler? Ikuti terus kisah perjalanan saya dalam coretan
blog sederhana saya selanjutnya ya.
0 komentar