Menjelajahi Landmark Indonesia Melalui Mata Uang Rupiah
12.28.00
“….bahwa sesungguhnya sejarah mencatat
semua cerita nyata tentang rekam jejak kisah di negeri ini pada setiap masa dari
rentang waktu berbeda. Teladan yang bijak adalah ia yang menghargai sejarah
masa lalunya sebagai cerminan masa saat ini untuk lebih baik di masa yang akan
tiba nanti….”
Sebuah mata uang dalam bentuk secarik kertas yang sederhana. Entah mengapa benda ini bisa begitu bernilai di mata setiap manusia, bahkan benda ini pula yang menjadi tolak ukur berbagai macam derajat sehingga timbullah kasta-kasta yang membedakannya. Jika menilik dari kulit luarnya memang terkesan sungguh konyol sekali. Mengapa manusia bisa begitu mati-matian mengorbankan setiap detik hidupnya demi memperoleh lembaran-lembaran kertas ini, toh ini hanya benda mati yang gampang lusuh, bahkan bisa dengan mudah sekalipun terbakar hanya dalam satu petikan api. Namun sayangnya filosofinya tidak seperti itu.
Sebuah kertas dengan bahan sederhana yang kita sebut “UANG” ini justru menjadi sebuah benda berharga di seluruh daratan manapun di dunia saat ini. Sebuah benda yang menjadi tolak ukur kejayaan suatu negeri yang menelurkannya dari masa ke masa. Sebuah benda adidaya yang bisa mambuat manusia mendapatkan segala keinginanannya. Sebuah benda yang merekam segala saksi sejarah dari setiap era kehidupan, hingga dijuluki sebagai sebuah benda yang menentukan posisi seseorang di dalam sebuah ranting kehidupan.
Berbicara mengenai uang, rasanya
saat ini tak ada satupun orang yang tidak membutuhkannya. Sejarah menuliskan
bahwa uang sudah dipergunakan sebagai alat transaksi penukaran dari
zaman ke zaman, hanya saja bentuknya yang selalu berubah di setiap masa
mengikuti perkembangan teknologi yang ada di era uang tersebut diedarkan.
Secara tidak langsung uang juga tercatat sebagai media pengukir kisah sejarah
yang paling efektif, mengapa demikian? Karena simpelnya setiap mata uang yang
dikeluarkan oleh belahan negara manapun pasti selalu berkaitan dengan
sebuah cerita yang menjadi trending topic dimasanya kala itu. Tak dapat
dipungkiri bahwa uang juga merupakan saksi bisu perubahan yang terjadi pada
suatu bangsa dari setiap zaman yang berubah.
Nah berbicara tentang uang, kali
ini saya akan mengajak sobat Budget Traveler semua berwisata ke berbagai
lokasi yang pernah saya kunjungi dan pernah masuk dalam berbagai cetakan mata
uang Indonesia dari setiap masa yang berbeda. Tanpa kita sadari ternyata banyak cerita unik yang terjadi mengenai pencetakan gambar pada setiap desain mata uang yang berbeda ini.
Dalam cerita kali ini,saya akan memperlihatkan desain berbagai mata uang yang
menunjukkan beragam Landmark kebanggaan Indonesia yang pernah di abadikan dalam
bentuk mata uang kartal resmi milik negara Indonesia.
- 1969 – Pecahan 25 Kertas – Jembatan Ampera Palembang
Alasan
mengapa adanya jembatan ini dalam mata uang 25 rupiah adalah berawal dari pembangunan
jembatan yang dimulai pada bulan april 1962, setelah mendapat persetujuan dari
presiden Soekarno. laman wikipedia.com menyebutkan biaya pembangunannya diambil
dari dana rampasan perang Jepang. bukan hanya biaya, jembatan ini pun
menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut. peresmian pemakaian jembatan
dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama
jembatan.
Setelah
terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, nama jembatan itu pun diubah
menjadi jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Jembatan yang waktu
diresmikan merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara ditambah lagi peristiwa
kemenangan orde baru yang berhasil mengubah nama jembatan tersebut terekam
dengan baik pada uang ini. Dulu jembatan ini bisa di naikkan saat ada kapal
besar melintas. Berbicara tentang mata uang ternyata banyak sekali ya cerita
unik yang tergambar dari setiap pecahan yang diedarkan dari masa ke masa. Inilah
yang menandakan indonesia itu mengagumkan bukan?
- 1973-Pecahan 100 logam – wisata Budaya Rumah Gadang
Ada
rencana ingin menghabiskan waktu liburan kemana akhir pekan ini? Bagi yang
sedang melancong ke ranah minang ada baiknya menyempatkan diri bekunjung ke ikon nya uang
koin 100 rupiah zaman dulu nih. Meski uang koin ini diedarkan tahun 1970-an
namun ternyata saya masih menemukan uang ini beredar untuk transaksi tunai di
tahun 90an, karena memang jangka waktu pemakaiannya yang cukup lama dari BI
waktu itu. Ingat gambar di koin ini tentu kamu akan menerka-nerka ini rumah
apa. Koin pecahan 100 rupiah yang dikeluarkan bank indonesia pada 2 periode ini
telah muncul pada dua edisi terbitan, yaitu tahun 1973 dan 1978.
Alasan
saat itu menggunakan gambar rumah gadang yang tergambar dalam sebuah ikon
istana basa pagaruyung yang ada di batusangkar saat ini adalah sebenarnya
mengenang sebuah peristiwa salah satu landmark terbaik indonesia yang mengalami
suatu musibah. Istana Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari
yang asli. Istana Basa asli terletak di atas Bukit Batu Patah dan terbakar
habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian
didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966. Proses pembangunan kembali Istana Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27
desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain.
Bangunan
baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah
selatannya. pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum. Nah, oleh sebab itulah koin 100 rupiah ini dapat kita temukan selama 2 periode
mengingat peristiwa perjuangan dan kebangkitan momen bersejarah ini. Koin ini
pertama kali diterbitkan 2 januari 1973 dan ditarik pada 25 juni 2002 (lebih
kurang selama 28 tahun). Lama bukan? generasi 2000an pun pasti pernah menggunakan uang koin ini sebagai alat transaksi keuangan tunai saat
itu. Wah Indonesia keren kan? Banyak cerita bersejarah ternyata yang dituangkan
dalam setiap mata uang yang diterbitkan dari masa ke masa nih
- 1974 dan 1991 - Pecahan 100.000 dan 50 logam – Wisata Alam Komodo
Hayo
pernah lihat tentang Komodo di pecahan mata uang berapa rupiah? Pecahan logam
Rp.50 ya? Benar sekali, pernah di edarkan dalam pecahan uang koin 50 rupiah
yang diterbitkan setiap tahun dari emisi 1991 s.d 1998 secara kontinyu selama 8
tahun, hingga akhirnya ditarik dari peredaran dan tidak berlaku lagi pada 28
november 2006. Nah sudah bahas uang 50an komodo tapi saya jamin nih banyak yang
tidak tahu kalo BI juga pernah mengeluarkan pecahan koin 100.000 bergambar komodo
juga tahun 1974? Ah benar tidak ya, Hoax saja atau bagaimana nih? Soalnya pasti sobat Budget Traveler semua tidak pernah menemukan nya bukan?
Benar
adanya kok, ternyata ada uang logam lagi yang bergambar komodo dengan nominal
100.000, dan dikeluarkan BI masuk ke dalam edisi khusus dan limited edition
yang salah satunya adalah uang logam khusus pecahan RP 100.000, seri cagar alam
tahun 1974. Uang koin RP 100.000 ini berbahan dasar emas dengan bentuk bulat
pipih, dengan warna dominan kuning emas. Beratnya 33,347 gram, dengan tebal
2,49 mm, dengan diameter 34,00 mm dan dicetak dalam jumlah sangat sedikit yaitu
5333 keping. Dan setelah ditelusuri berapa harga uang logam 100.000 komodo ini,
ada yang menjelaskan harga dikisaran 20-30 juta. Ada lagi info 100 juta dalam 5
keping. karena uang ini sangat dibutuhkan kolektor mancanegara dalam segi
sejarah yang tinggi dan kandungam emas nya yang langka.
Waduh
pantas saja tidak beredar sembarangan ya sobat Budget Traveler, karena untuk mendpatkannya saja lebih mahal dari harga
uangnya. Dan ternyata sekarang kita tahu kan kalau mata uang Indonesia ini
luar biasa sekali bukan? Selain ada nilai historis di setiap terbitan dari masa
ke masa, ternyata ada keunikan cerita lain pun mengenai uang rupiah ini.
- 1975 – Pecahan 10.000 Kertas – Wisata Budaya Relief Candi borobudur
Masih
bercerita tentang sejarah mata uang nih, kali ini saya akan sedikit mengulas
tentang pecahan mata uang 10.000 rupiah jadul kita lagi nih sobat Budget Traveler. Ternyata ada cerita
menarik tentang mengapa di desain gambar pada mata uang ini tentang relief yang
ada di candi paling populer, yaitu Borobudur. Uang yang dikenal sebagai 10 ribu
barong ini bergambar relief candi Borobudur di bagian depannya, tentu saja
penggambaran ini ada maksudnya bukan. Kira-kira apa ya?
Untuk
mengetahuinya kita harus mencari arsip peristiwa apa yang terjadi pada era uang
tersebut diedarkan. Dan ternyata pada era 1975 terdapat satu peristiwa penting
yang berhubungan dengan candi Borobudur, yaitu pemugaran besar-besaran. UNESCO
sebagai salah satu badan PBB yang menaungi pendidikan dan kebudayaan dunia
menganggarkan sejumlah besar dana untuk merenovasi candi Borobudur. Renovasi
ini bukan asal-asalan, tetapi merupakan suatu proyek besar yang berlangsung
selama 7 tahun yaitu dari 1975 s.d 1982. Apa saja yang dilakukan selama masa pemugaran
tersebut?
Fondasi
diperkukuh dan semua 1.460 panel relief dibersihkan. Pemugaran ini dilakukan
dengan membongkar seluruh lima teras bujur sangkar dan memperbaiki sistem
drainase dengan menanamkan saluran air ke dalam candi. Lapisan saringan dan
kedap air ditambahkan. Proyek kolosal ini melibatkan 600 orang ahli dari
berbagai dunia dan menghabiskan biaya total sebesar 6,9 juta dollar as. Begitu
hebatnya candi ini sehingga setelah renovasi, UNESCO memasukkan Borobudur ke
dalam daftar situs warisan dunia pada tahun 1991, peristiwa penting ini juga
diabadikan pada gambar bagian belakang uang pecahan 10 ribu tahun 1992. Jadi
peristiwa pemugaran candi borobudur diabadikan pada pecahan 10 ribu 1975
sedangkan peristiwa dimasukkannya ke dalam situs warisan dunia digambarkan pada
pecahan 10 ribu 1992.
Wah
belajar tentang mata uang rupiah asik juga kan? Setiap mata uang yang
dikeluarkan selalu ada cerita dan historinya yang menarik untuk di narasikan
kembali. Bangga kan dengan uang rupiah kita?
- 1979 – Pecahan 10.000 Kertas – Wisata Budaya Candi Prambanan
Ada yang tahu sudah berapa kali
pecahan 10.000 rupiah mengalami perubahan desain? Berapa kali berganti desain
saya pun juga belum begitu tahu nih, tapi setidaknya salah satu pecahan ini
pernah memasukkan suatu ikon landmarknya Indonesia yang mendunia di eranya (dan
masih hingga saat ini). Keindahan candi prambanan ternyata dapat terlihat pada
uang pecahan RP 10.000 pada tahun 1979, nah lho yang generasi 90an belum lahir
nih kita? Tapi wajib tahu juga loh mengenai sejarah mata uang kita ini.
Candi prambanan merupakan salah
satu candi terkenal di indonesia yang letaknya di Sleman, Yogyakarta. candi
hindu yang terletak 17 km dari pusat kota Yogyakarta selalu termasuk di dalam
daftar wajib kunjungan para pelancong yang berkunjung ke kota ini. Salah satu
yang membuat penasaran adalah kisah yang menyertai pembangunan candi tersebut,
yakni kisah cinta Bandung Bondowoso yang ditolak oleh putri Rara Jonggrang. Candi
ini didirikan sebagai syarat agar cinta Bandung Bondowoso diterima oleh Rara
Jonggrang. Sementara itu uang emisi 1979 yang menggambarkan keindahan candi
prambanan ini memiliki warna dominan cokelat dengan pemain gamelan pada desain
di bagian depannya. Uang dengan desain ini bertahan hingga enam tahun dan kemudian
digantikan dengan desain RA Kartini. Hayo sudah pernah menemukan uang kertas kita
dengan edisi bergambar RA Kartini ini di masanya? Indonesia selalu luar biasa
bukan?
- 1987 - Pecahan 1000 Kertas - Wisata Budaya Keraton Yogyakarta
Selama
dekade 1980 an, Bank Indonesia menerbitkan 8 jenis uang kertas yang terdiri
dari : Pecahan 10000 rupiah, Pecahan 5000 rupiah, Pecahan 1000 rupiah, Pecahan
500 rupiah dan Pecahan 100 rupiah. Sebagai penutup dekade 1980 an, diterbitkan
pecahan 1000 rupiah Sisingamangaraja, pecahan ini mempunyai tanda air Sultan
Hasanuddin, sedangkan di baliknya bergambar Keraton Yogyakarta. Pecahan
ini dibuat untuk mengenang jasa Sisingamangaraja XII yang berperan penting
dalam perjuangan nasional pada perang Tapanuli. Pahlawan sekaligus Raja di negeri
Toba ini meninggal pada 17 Juni 1907 dan kemudian namanya diabadikan dalam
pecahan 1000 rupiah terbitan 1987. Uang
ini cukup berharga di masanya karena di tahun itu harga premium adalah Rp
150/liter dan 1 dollar US senilai Rp 1.650
- 1992 – Pecahan 10.000 Kertas – Wisata Budaya Candi Borobudur
Meski lahir di era 90an, ternyata saya belum pernah sama
sekali menggunakan mata uang yang diterbitkan pada tahun 1992 ini. Pecahan
10.000 rupiah dengan ikon bagian belakang yang menjadi landmarknya Indonesia
dalam 7 keajaiban dunia yang sering kita pelajari di peta wisata indonesia ini
ternyata menjadi ikon utama negeri ini pada era 70 s.d 90an. Histori mengenai terdapatnya gambar candi Borobudur untuk kedua kalinya di tahun ini merupakan momentum memperingati peristiwa dimasukkannya Candi Borobudur dalam salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO di tahun 1992. Deskripsi bagian
depan uang kertas Indonesia nominal RP. 10.000 (sepuluh ribu rupiah) secara singkat
adalah memiliki gambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan gambar anak-anak
pramuka yang sedang berkemah. Sedangkan bagian belakang uang kertas ini adalah
gambar candi kebanggaan kita yang sangat terkenal sekali diseluruh dunia, yaitu
candi Borobudur. Hayo, adakah diantara teman-teman di IG ini yang pernah
menggunakan pecahan 10.000 emisi tahun 1992 inikah?
- 1992 – Pecahan 5.000 Kertas – Wisata Alam Danau Kelimutu
Walau
cuaca kurang bersahabat karena sepanjang pagi diselimuti kabut saat kunjungan
waktu itu, namun cerita untuk mencapai ikon nya pecahan 5.000 waktu SD ini
tetap luar biasa mengesankan. Jika berbicara mengenai suatu ikon wisata yang
berhasil masuk dalam sebuah desain pecahan mata uang tentu ada suatu kisah yang
bercerita di balik itu. Terkait masuknya Danau Kelimutu dalam pecahan 5000
kertas di tahun tersebut merupakan sebuah momentum ditetapkannya Gunung
Kelimutu sebagai Kawasan Konservasi Alam
Taman Nasional pada 26 Februari 1992. Ternyata banyak kisah bersejarah
bukan di setiap mata uang yang diterbitkan dari Bank Indonesia ini?
- 1993 – Pecahan 50.000 kertas – Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta
Pernah
menemukan mata uang bergambar Presiden kedua kita Soeharto? Kalau saya pernah
menemukannya sebelum duduk di bangku SD dulu. mata uang ini diterbitkan pada
tahun 1993 yang merupakan penghormatan atas kejayaan bangsa ini dalam sebuah
momentum peringatan Soeharto - 50.000 rupiah pada tahun 1993 sebuah uang kertas
50.000 rupiah ( yang waktu itu bernilai sekitar US$ 22) diterbitkan untuk
merayakan "25 tahun pembangunan" dibuat dengan bahan polimer dan
berhologram, uang ini diterbitkan secara terbatas hanya lima juta lembar saja,
dan dalam bungkus penyajian /cover /folder dijelaskan rencana 25-tahun
pertumbuhan sejak tahun 1969, dengan harga nilai nominal ganda : 100.000
rupiah.
Desain
ini menampilkan Soeharto di bagian depan dan bandara Soekarno-Hatta di bagian
belakang, dengan sebuah pesawat yang sedang lepas landas melambangkan
pertumbuhan Indonesia. namun, diyakini karena penjualan yang buruk, beberapa
uang polimer dikurangi. Sebuah versi lain berbahan kertas namun dengan desain
serupa juga dicetak pada tahun 1993 dan 1994. Mata uang ini merupakan cikal
bakal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik kala itu, dan menjadi
pecahan mata uang tertinggi indonesia di tahun 90an. Nah masih ada ngga nih
yang masih menyimpan pecahan mata uang ini dirumah? Lumayan tinggi nih nilainya
untuk mata uang ini sekarang.
- 2016 – Pecahan 10.000 Kertas – Wisata Budaya Rumah Limas
Rumah Limas sebenarnya
adalah rumah asli masyarakat Palembang di masa lalu dan beberapa masih ada
hingga sekarang. Rumah Limas yang berada di Museum Balaputra Dewa ini
umurnya sudah mencaai 300 tahun dan dulunya rumah ini digunakan oleh Sultan Batun.
Keaslian rumah masih terjaga dan hanya sedikit saja yang direnovasi. Selain di
dalam kawasan museum, masih ada beberapa rumah Limas, namun kebanyakan sudah
dimodifikasi.
Sebagian isi Rumah Limas di sini
sudah dipindahkan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Meski begitu, siapa pun
wisatawan yang datang ke Rumah Limas masih bisa mendapat banyak informasi.
Selamat berkunjung ke Rumah Limas yang ada gambarnya di uang Rp 10 ribu.
Coba buka uang Rp 10.000 sobat Budget
Traveler, Lihatlah salah satu sisinya, ada gambar Rumah Limas yang luas dan
berbentuk rumah panggung. Di Museum Balaputra Dewa, Palembang adalah penampakan asli Rumah Limas tersebut!
Rumah Limas tersebut ada di dalam Museum Balaputra Dewa atau dikenal juga dengan nama Museum Negeri Sumatera Selatan. Rumahnya berada di bagian paling belakang Museum Balaputra Dewa yang beralamat di Jl Srijaya Negara I No 288, Palembang. Tiket masuknya pun hanya Rp 2.000 saja.
Rumah Limas tersebut ada di dalam Museum Balaputra Dewa atau dikenal juga dengan nama Museum Negeri Sumatera Selatan. Rumahnya berada di bagian paling belakang Museum Balaputra Dewa yang beralamat di Jl Srijaya Negara I No 288, Palembang. Tiket masuknya pun hanya Rp 2.000 saja.
- 2016 – Pecahan 50.000 – Pulau Padar Kepulauan Komodo
Sudah
seberapa sering nih sobat Budgt Traveler menggunakan mata uang emisi terbaru edaran 2016 ? Ada
yang sering bmembelanjakan tapi mungkin belum begitu jeli ada ikon apa di dalam mata
uang tersebut. Ya kan? Nah salah satu ikon landmarknya Indonesia yang dianggap
mendunia adalah Taman Nasional Komodo yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga pulau besar, yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, yang semuanya menjadi habitat asli bagi kawanan hewan purba
komodo. Taman nasional ini dapat dicapai menggunakan speed boat atau kapal trip dari Labuan
Bajo yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang menawan.
Taman Nasional Komodo juga memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan, selain juga pantai dengan pasirnya yang berwarna pink. Pantai berpasir langka yang hanya ada di tiga negara di dunia. Di dalam mata uang kartal pecahan 50.000 kamu dapat melihat salah satu kepingan surganya Indonesia dari tiga pulau yang memukau tersebut, yaitu Pulau Padar. sebanyak 83.712 wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi destinasi wisata taman nasional komodo di kabupaten manggarai barat selama tahun 2016. jumlah kunjungan tersebut lebih didominasi wisatawan domestik sebanyak 54.335 orang, sementara mancanegara 29.377 orang, tujuan kedatangan wisatawan untuk menyaksikan spesies langka komodo bernama nama latin "Varanus komodoensis" yang merupakan salah satu keajaiban dunia (new 7 wonders) itu. Indonesia luar biasa bukan? Mari berbangga menjadi masyarakat Indonesia
Taman Nasional Komodo juga memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan, selain juga pantai dengan pasirnya yang berwarna pink. Pantai berpasir langka yang hanya ada di tiga negara di dunia. Di dalam mata uang kartal pecahan 50.000 kamu dapat melihat salah satu kepingan surganya Indonesia dari tiga pulau yang memukau tersebut, yaitu Pulau Padar. sebanyak 83.712 wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi destinasi wisata taman nasional komodo di kabupaten manggarai barat selama tahun 2016. jumlah kunjungan tersebut lebih didominasi wisatawan domestik sebanyak 54.335 orang, sementara mancanegara 29.377 orang, tujuan kedatangan wisatawan untuk menyaksikan spesies langka komodo bernama nama latin "Varanus komodoensis" yang merupakan salah satu keajaiban dunia (new 7 wonders) itu. Indonesia luar biasa bukan? Mari berbangga menjadi masyarakat Indonesia
- 2016 – Pecahan 5.000 Kertas – Wisata Alam Gunung Bromo
Gunung Bromo berada dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Bromo jadi destinasi wisata populer bagi wisatawan mancanegara. Golden sunrise dan kawahnya jadi pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Uang 5000 ini dilengkapi dengan Tari Gambyong dari Jawa Tengah. Proud to be Indonesian.
Nah, demikianlah cerita perjanan yang pernah saya singgahi dan masih terekam dalam mata uang kita dari masa ke
masa. Sudah merasa makin cinta dengan Indonesia sobat Budget Traveler? Nantikan kisah keseruan perjalanan saya lainnya pada postingan
selanjutnya sobat. See you :)
0 komentar