Keliling Kota Jambi Sepuasnya Hanya 300 Ribuan, Lho Kok Bisa ?!!
19.54.00
Lokasi wisata
|
Kota Jambi
|
Total biaya yang dihabiskan
|
Rp. 303.000,-
|
Jenis Perjalanan
|
Solo Backpacker
|
Lama Perjalanan
|
1-3 Januari 2016
|
Kepuasan perjalanan
|
(8.8) dari (10)
|
Perjalanan wisata saya kali ini adalah eksplorasi provinsi Jambi.
Petualangan di negeri sendiri ini ternyata memakan waktu lebih lama
dibandingkan saat kunjungan ke provinsi lain, mengapa? Karena provinsi Jambi
sangat luas, dengan jarak wisata yang sangat berjauhan dan kondisi geografis
yang cukup sulit untuk di tempuh.
Bahkan dengan agenda perjalanan mencapai seminggu pun kawasan wisata provinsi Jambi yang bisa di eksplorasi hanya 40% nya saja, meski begitu saya sudah merasa bangga karena sudah dapat menikmati alam negeri ini sendiri dan bisa menceritakannya kembali disini meski belum keseluruhannya bisa saya kunjungi. Adapun pada postingan kali ini wisata yang akan saya bahas adalah wisat di Kota Jambi, maka wisata di kabupaten lainnya akan menyusul saya bahas di postingan selanjutnya. Adapun wisata yang ada di kota Jambi seperti yang pernah saya bahas pada postingan sebelumnya adalah sbb:
Bahkan dengan agenda perjalanan mencapai seminggu pun kawasan wisata provinsi Jambi yang bisa di eksplorasi hanya 40% nya saja, meski begitu saya sudah merasa bangga karena sudah dapat menikmati alam negeri ini sendiri dan bisa menceritakannya kembali disini meski belum keseluruhannya bisa saya kunjungi. Adapun pada postingan kali ini wisata yang akan saya bahas adalah wisat di Kota Jambi, maka wisata di kabupaten lainnya akan menyusul saya bahas di postingan selanjutnya. Adapun wisata yang ada di kota Jambi seperti yang pernah saya bahas pada postingan sebelumnya adalah sbb:
No
|
Wisata Kota Jambi
|
lokasi
|
Kunjungan ke lokasi
|
1
|
Jembatan
pedestrian jambi
|
Seberang
Kota
|
Pernah
|
2
|
Gentala
Arrasy
|
Seberang
Kota
|
Pernah
|
3
|
Wisata
Ketek Batanghari
|
Seberang
Kota
|
Pernah
|
4
|
Wisata
Tanggo Rajo (Ancol)
|
Seberang
kota
|
Pernah
|
5
|
Museum
Negeri Jambi/ Museum Siginjai
|
Sipin
|
Belum
pernah
|
6
|
Museum
perjuangan rakyat Jambi
|
Broni
|
Pernah
|
7
|
Jembatan
Aurduri II
|
Sijenjang
|
Pernah
|
8
|
Mesjid
Agung Al-Falah
|
Pasar
Jambi
|
Pernah
|
9
|
World Of
Water jambi
|
Mendalo
|
Pernah
|
10
|
Kampoeng
Radja
|
Simpang
Rimbo
|
Pernah
|
11
|
Hutan Pinus
|
Kenali
asam bawah
|
Pernah
|
12
|
Gubernuran
Jambi
|
Telanai
|
Pernah
|
13
|
Taman Rimba
|
Pal
Merah
|
Pernah
|
14
|
Taman
Anggrek
|
Telanai
|
Pernah
|
15
|
Taman Jomblo
Kotabaru
|
Kotabaru
|
Pernah
|
16
|
Danau Sipin
|
Buluran
|
Pernah
|
17
|
Rumah Akar
|
Thehok
|
Pernah
|
18
|
Taman Aci
|
Selincah
|
Belum
pernah
|
19
|
Rumah kito
resort
|
Mayang
|
Pernah
|
20
|
Tugu Kota
Jambi
|
Broni
|
Pernah
|
21
|
Jambi
Paradise
|
Simpang
Acai
|
Pernah
|
22
|
Rumah Batu
|
Seberang
Kota
|
Pernah
|
23
|
Festival
Lampion Shuzou (Tahunan)
|
Talang
Banjar
|
Pernah
|
24
|
Festival
Pawai Obor 1 Muharram (Tahunan)
|
Telanai
|
Pernah
|
25
|
Festival
Barongsai Imlek (Tahunan)
|
Talang
Banjar
|
Pernah
|
26
|
De Mata Art
3D museum (musiman)
|
Sipin
Ujung
|
Pernah
|
Dan wisata yang akan saya bahas pada ulasan kali ini adalah wisata yang
pernah saya kunjungi saja. Adapun daftar wisata yang telah berlangsung selama 3
hari adalah sbb berikut:
Hari/tanggal
|
Itinerary
|
Waktu
|
Jumat, 01
Januari
|
-
Wisata Jembatan
Pedestrian
-
Gentala
arasy
-
Wisata
ketek Batanghari
-
Ancol
Jambi
-
Mesjid
Agung Al-Falah
-
Gubernuran
Jambi
-
Taman
Anggrek
-
Museum
Perjuangan Rakyat Jambi
-
Rumah
Akar
|
-
08.00 –
09.00 wib
-
09.00 -
10.00 wib
-
10.00 –
11.00 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
12.00 –
13.00 wib
-
13.00 –
14.00 wib
-
14.00 –
15.00 wib
-
15.00 –
16.00 wib
-
16.00 –
17.00 wib
|
Sabtu, 02
Januari
|
-
Jambi
Paradise
-
World Of
Water
-
Kampoeng
Radja
-
Rumah
Kito Resort
|
-
09.00 –
10.00 wib
-
10.00 –
14.00 wib
-
14.00 –
16.00 wib
-
16.00 –
17.30 wib
|
Minggu, 03
Januari
|
-
Taman Rimba
-
Hutan
Pinus
-
Jembatan
Aur Duri II
-
Danau
Sipin
-
Rumah
Batu
-
Tugu
kota Jambi
-
Museum
De Mata 3D
-
Festival
Lampion Shuzou
|
-
09.00 –
10.30 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
13.00 –
14.00 wib
-
14.30 –
15.30 wib
-
16.00 –
17.00 wib
-
19.00 –
19.30 wib
-
19.30 –
20.30 wib
-
20-30 –
22.00 wib
|
HARI KE 1: Jumat, 01 Januari 2016
Hari ini bertepatan dengan pergantian tahun 2015 ke tahun 2016. Yap,
tepat sekali hari ini 1 januari 2016. Kebetulan hari ini long weekend saya
tidak ingin jika menghabiskan diri saya hanya berdiam diri saja di rumah, dan
akhirnya pun hari ini saya membuat planning untuk mengeksplorasi wisata yang
ada di kota Jambi selama 3 hari kedepan. Selama 3 hari berwisata ini saya
memutuskan untuk tidak menggunakan sepeda motor saya dan lebih memilih naik
angkutan umum. Terkesan konyol sih, namun hal ini sengaja saya lakukan untuk
melihat seberapa banyak budget ala backpacker yang akan digunakan pelancong
yang akan datang ke Jambi ini nantinya jika memang tidak memiliki kendaraan
untuk bepergian ke lokasi antar tempat wisata di kota Jambi, sehingga perlu
diperhitungkan estimasi dana yang harus dikeluarkan.
Agenda
|
-
Wisata
Jembatan Pedestrian
-
Menara
Gentala arasy
-
Wisata
ketek Batanghari
-
Wisata
Tanggo Rajo (Ancol Jambi)
-
Mesjid
Agung Al-Falah
-
Gubernuran
Jambi
-
Taman
Anggrek
-
Museum
Perjuangan Rakyat Jambi
-
Rumah
Akar
|
-
08.00 –
09.00 wib
-
09.00 -
10.00 wib
-
10.00 –
11.00 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
12.00 –
13.00 wib
-
13.00 –
14.00 wib
-
14.00 –
15.00 wib
-
15.00 –
16.00 wib
-
16.00 –
17.00 wib
|
Wisata
yang saya kunjungi pertama kali pada hari ini adalah Jembatan Pedestrian Jambi
dan Menara Gentala Arasy. Menara
Gentala Arasy berarti menara yang memancarkan suara (gentala) dari ketinggian.
Sehingga selain jamnya dapat dilihat dari kejauhan suaranya juga dapat
didengar, menara ini baru saja usai rampung pada akhir tahun 2014 ini,
menara ini adalah ikon kota jambi, dan terdapat jembatan sepanjang lebih kurang
500 m yang menghubungkan antara jambi kota dan jambi seberang kota. Pemandangan
pada malam hari akan tampak lebih indah dilihat dari jambi kota, tepatnya di
area kuliner jambi yang disebut Ancol Jambi. Ada tiga alternatif untuk mencapai
menara ini, pertama bagi anda yang mungkin ingin sekalian berkeliling mengitari
kota jambi, anda bisa melalui jalur darat menggunakan kendaraan anda dari kota
jambi menuju jambi sebrang melalui buluran (nama dearah) dan melintasi jembatan
Aur duri I, bisa juga langsung menyeberangi melalui Jmebatan Pedestriannya,
namun anda harus berjalan agak jauh sedikit, atau bagi anda yang ingin mencoba
suasana berbeda dan unik, bisa melalui jalur air, menggunakan perahu kecil yang
disebut “ketek” tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk menaiki perahu ini,
cukup mengeluarkan kocek lebih kurang RP. 5.000,- maka anda akan diantar menuju
menara gentala arasy ini.
Hari ini saya lebih memilih berjalan menggunakan
jembatan pedestrian dan pulangnya menggunakan wisata ketek (perahu kecil),
selain dapat menikmati suasana sungai Batanghari saya juga tidak perlu berjalan
kembali menuju Ancol Jambi. Terdengar unik ya
bloggers kalau disebut Ancol? hehe sebenarnya nama ini merupakan julukan yang
diberikan oleh muda-mudi jambi dulunya dikarenakan belum adanya tempat hiburan
di kota jambi saat itu, Jadi jangan disamakan seperti ancol di Jakarta ya guys.
Nah di ancol ini adalah pusatnya jajanan rakyat jambi, disini anda
dapat menemukan beragam makanan yang bisa anda cicipi, mulai dari tekwan,
jagung bakar, pempek, dan lain-lain. Tempat ini biasanya dijadikan area
nongkrong anak muda jambi saat libur atau sekedar ingin menikmati santapan
malam melihat bentangan sungai terpanjang di sumatera yang terhampar di
depannya, apalagi kalo bukan sungai Batanghari. Nah guys, disaat malam mingguan
biasanya area ini padat sekali dengan pengunjung, Dan biasanya pusat acara
pergantian tahun diadakan disini. Untuk mencapai tempat wisata ini gampang kok,
di kota jambi ada angkutan umum “angkot” yang bisa anda tumpangi, cukup dengan
merogoh kocek RP.4.000 dan silahkan cari angkot berwarna biru dengan tujuan
pasar/terminal rawasari. Anda bisa turun tepat di komplek area mall WTC
Batanghari dan sedikit berjalan kaki menuju Ancol Jambi ini.
Setelah puas berada di Ancol, saya pun
melanjutkan wisata saya ke Mesjid Agung Al-Falah Jambi. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Jambi.
Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid 1000 Tiang, meskipun jumlah
tiangnya hanya 256 buah. Masjid ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980. Bangunan masjid ini memang hanya
seperti sebuah pendopo terbuka dengan banyak tiang penyangga dan satu kubah
besar di atasnya. Bentuk bangunan dengan konsep keterbukaan tanpa sekat seperti
ini menghasilkan konsep ramah.
Masjid agung Al-Falah kota Jambi dibangun lengkap
dengan kubah besar dan menara yang menjulang. Keseluruhan bangunan masjid
menggunakan material beton bertulang. Bila dipandang sepintas lalu, jejeran
tiang tiang masjid berwarna putih yang ramping di masjid ini memiliki kemiripan
dengan tiang tiang masjid agung kota Roma, Italia yang dibangun jauh lebih
belakangan dibanding dengan masjid Al-Falah di Jambi ini. Untuk menuju ke mesjid ini, sama halnya menggunakan kendaraan umum
berupa angkot dengan tujuan yang sama untuk menuju wisata tanggo rajo (ancol
jambi).
Saya pun melanjutkan
perjalanan saya menuju Gubernuran Jambi.
Area gubernuran ini merupakan sentral
berkumpulnya masyarakat jambi disaat hari libur atau weekend. Area gubernuran
ini dipenuhi oleh warga Jambi sebagai pusat berkumpul untuk melepas penat
seusai olahraga pagi bersama keluarga, bagi pelancong jika ingin menikmati
ramainya suasana di gubernuran ini silahkan berkunjung di hari minggu karena
akan sangat ramai masyarakat yang dating untuk berolahraga, refreshing, atau
sekedar kumpul-kumpul bersama teman atau keluarga sambil menikmati aneka
jajanan yang dijajakan sepanjang area gubernuran ini.
Tidak terlalu lama saya
berada di area gubenuran, saya pun melanjutkan wisata saya menuju Taman
Anggrek. Objek wisata yang satu ini sangat di
rekomendasikan bagi anda yang gemar berkebun, apalagi bagi anda yang sangat
mencintai tanaman, khususnya bunga anggrek, pasti anda tahu bahwa mengurus
tanaman anggrek bukanlah hal yang mudah, butuh kesabaran ekstra, ketelatenan,
serta perawatan yang mahal dan tidak boleh sembarangan, jadi wajar saja jika
harganya memang tinggi. Lokasi
dari taman anggrek sri soedewi ini terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani,
Kecamatan Telanaipura, kota Jambi. Untuk menuju ke lokasi taman anggrek sri
soedewi ini, anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dan juga bisa memanfaatkan
kendaraan atau angkutan umum berwarna biru dengan tujuan telanai atau buluran.
Setelah puas saya menikmati keindahan berbagai
macam anggrek di taman ini, saya pun melanjutkan perjalanan wisata saya menuju
museum perjuangan rakyat Jambi. Bangunan Museum
Perjuangan Rakyat Jambi merupakan perpaduan gaya rumah Tradisional Jambi dengan
arsitektur modern. Bangunan museum terdiri dari tiga lantai yang menyimpan
koleksi berupa replika Pesawat Catalina RI-001, selempang merah, kampilan
(senjata tradiional), diorama perjuangan rakyat jambi, alat komunikasi industri,
pakaian dan perlengkapan perang, religi, numismatika, alat rumah tangga,
foto-foto pejuang dan replika. Total koleksi dari Museum Perjuangan Rakyat
Jambi berjumlah 438 buah.
Pendirian Museum Perjuangan Rakyat Jambi diprakarsai oleh Dewan
Harian Daerah Angkatan 45 (DHD-45) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jambi
yang saat itu dipimpin Drs. H. Abdurrahman Sayoeti. Tujuannya untuk menghimpun
dan melestarikan benda-benda beserta kelengkapan yang digunakan para pejuang
Jambi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Peletakan Batu pertama
pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Jambi dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran
Republik Indonesia, Letjen Achmad Tharir pada tanggal 6 Juni 1993. Peresmian
Museum ini dilakukan oleh Presiden Indonesia H.M Soeharto bersamaan dengan
pembukaan MTQ Nasional ke XVIII di Jambi pada tanggal 10 Juli 1997. Sejak Saat
itu Museum Perjuangan Rakyat Jambi dibuka untuk umum.
Untuk mencapai lokasi museum ini bisa menggunakan angkot berwarna
biru dengan tujuan Terminal rawasari/Telanai. Berlanjut dari area museum saya
pun menuju ke area lokasi wisata terakhir hari ini, yaitu Rumah Akar.
Berbeda dengan area wisata lainnya yang
menyuguhkan keindahan di kota Jambi. Ini merupakan wisata bernuansa mistis
hehe. Sebenarnya lokasi ini belum menjadi area yang sering dikunjungi oleh
masyarakat Jambi, sebelum akhirnya lokasi ini masuk dalam tayangan reality show
salah satu stasiun TV nasional yang menayangkan program jalan-jalan bernuansa
mistis, sehingga akhirnya area ini pun menjadi tempat wisata dadakan yang
sering dikunjungi dan menjadi salah satu objek untuk berfoto.
Disarankan datang ke lokasi ini sebelum maghrib,
alasannya jelas sih tentunya kan guys, hehe. Sangat tidak disarankan berkunjung
ke lokasi ini untuk anda yang fobia akan hal-hal yang berbau mistis. Lokasi nya
terletak di thehok, bisa ditempuh menggunakan angkot berwarna merah dengan
tujuan Thehok. Belum diketahui lokasi ini masih ada atau tidak nya saat ini,
mengingat posisinya yang benar-benar di tengah kota dan dalam waktu dekat akan
di bangun gedung-gedung di sekitar area tersebut.
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
Angkot
(biru) dari rumah – Jembatan Pedestrian
|
Rp.
4.000
|
Naik Ketek
Menara - Ancol
|
Rp.
5.000
|
Angkot
(biru) Jembatan – Masjid Agung
|
Rp.
4.000
|
Angkot
(biru) Masjid – Kantor Gubernur
|
Rp.
4.000
|
Makan nasi
goreng
|
Rp.
10.000
|
Tiket Masuk
Taman Anggrek
|
Rp.
5.000
|
Angkot
(biru) Kantor gubernur – Pasar (angkot merah) - Thehok
|
Rp.
8.000
|
Angkot
(merah) Thehok – Pasar (angkot biru) - Rumah
|
Rp.
8.000
|
Total
|
Rp. 48.000
|
HARI KE 2: Sabtu, 02 Januari 2016
Agenda
|
-
Jambi
Paradise
-
World Of
Water
-
Kampoeng
Radja
-
Rumah
Kito Resort
|
-
09.00 –
10.00 wib
-
10.00 –
14.00 wib
-
14.00 –
16.00 wib
-
16.00 –
17.30 wib
|
Pagi ini saya akan melancong ke tempat wisata baru, bagi anda para
pelancong yang ingin menuju ke lokasi wisata seperti yang telah saya tuliskan
dalam agenda hari ke-2 sangat disarankan tidak menggunakan angkutan umum,
gunakanlah sepeda motor atau kendaraan pribadi lainnya karena akses antar
lokasi lumayan jauh dan minim transportasi umum. Tujuan pertama saya hari ini
adalah Jambi Paradise, sebuah lokasi wisata air baru di Kota Jambi, saat
kedatangan saya tempo hari kondisinya masih dalam proses penyelesaian, semoga dalam
beberapa bulan ke depan lokasi wisata ini sudah benar-benar rampung.
Setelah puas bermain di Jambi Paradise, saya melanjutkan perjalanan saya
menuju World of water Jambi. Waterpark
ini terletak di Mendalo, tetapi masih bisa dijangkau dari kota jambi, jarak
tempuh hanya sekitar 10 km dari kota jambi, Waterpark ini baru aktif digunakan
sebagai area wisata hiburan masyarakat Jambi sejak tahun 2014. Waterpark ini
dicanangkan akan menjadi wahana air terbesar di Sumatera, meskipun saat ini
pengerjaannya masih dalam proses pelebaran area dan penambahan wahana.
Untuk
mencapai lokasi wisata ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum
berupa angkutan kota (angkot). Tergantung dimana posisi anda saat ini berada.
Jika anda berada di seputaran kecamatan Telanaipura anda bisa memilih angkot
berwarna biru dengan tujuan sipin atau simpang bangunan bawah, kemudian
dilanjutkan dengan angkot berwarna kuning dengan tujuan simpang rimbo, setelah
itu anda bisa menyambung angkot terakhir dengan tujuan Mendalo, dan turun
dengan tujuan di Citraraya City. Sangat tidak disarankan menggunakan angkutan
umum, dikarenakan anda mesti berganti-ganti angkot dan sesampai di tujuan anda
juga diharuskan masuk kedalam areal wisata sejauh kurang lebih 2KM untuk
mencapai wahana air ini. Alternatif lain bagi anda pelancong lebih disarankan
bersama kerabat atau teman anda, atau jika anda tidak memiliki kenalan, lebih saya sarankan menggunakan ojek saja.
Selesai bermain di lokasi wahana ini saya melanjukan
menuju wisata selanjutnya, yaitu Kampoeng radja. Taman Wisata Kampoeng Radja merupakan sebuah taman wisata
lengkap yang menempati 8 hektar area di Jalan Lingkar barat
108, Kenali Besar, Jambi. Tempat wisata ini tergolong baru karena dibuka pada
tahun 2006 dan langsung menjadi favorit bagi warga Jambi dan sekitarnya. Di
Kampoeng Radja terdapat 12 permainan yaitu Gokart, Bugy Car (mobil golf), Kolam
Renang Jasmine Water Park, Kereta Api mini, Ban senggol (bumper boat), Flying
Pirates, Convoy bus, Sepeda Air, Outbound, Extreme Flying Fox dan Paint ball
war game.
Disini
juga tersedia pilihan kuliner yang disediakan di food court . Ada juga tempat
makan lain yang bisa dijadikan pilihan antara lain Café Menara, Coffe Corner,
Café Jasmine Waterpark. Taman Wisata Kampoeng Radja juga dilengkapi dengan
musholla dan toilet yang bersih. Harga tiket masuk Rp. 30.000 per orang dan
bisa menikmati semua permainan tanpa harus membayar lagi. Untuk anda backpacker yang ingin menuju wisata ini bisa
menggunakan angkot berwarna kuning dengan tujuan simpang rimbo.
Dan tujuan wisata terakhir saya hari ini adalah berenang di Rumah kito
resort yang berlokasi di Mayang. Tempat ini menyuguhkan ketenangan dengan
nuansa alami seperti di pedesaan. Usai berenang pun saya langsung kembali ke
rumah menggunakansepeda motor saya.
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
Bensin
|
Rp.
20.000
|
Tiket Jambi Paradise+ Paket
makan ikan
|
Rp.
20.000
|
Tiket
weekend World Of Water
|
Rp.
50.000
|
Tiket
Kampoeng radja
|
Rp.
40.000
|
Tiket
berenang Rumah Kito resort
|
Rp.
50.000
|
Total
|
Rp. 180.000
|
HARI KE 3: Minggu, 03 Januari
2016
Agenda
|
-
Taman
Rimba
-
Hutan
Pinus
-
Jembatan
Aur Duri II
-
Danau
Sipin
-
Rumah
Batu
-
Tugu
kota Jambi
|
-
09.00 –
10.30 wib
-
11.00 –
12.00 wib
-
13.00 –
14.00 wib
-
14.30 –
15.30 wib
-
16.00 –
17.00 wib
-
19.00 –
19.30 wib
|
Pagi ini merupakan hari ketiga saya mengeksplorasi kota Jambi. Tujuan pertama
saya pagi ini adalah Taman Rimba. Taman
rimba merupakan area wisata kebun binatang di kota Jambi. Ramai dikunjungi biasanya saat sore hari. Tiket masuk yang dipatok cukup murah hanya
RP.5.000 saja anda sudah bisa menikmati pemandangan berbagai hewan langka dalam
komplek kebun binatang ini. Untuk mencapai tempat wisata ini jika anda menggunakan
angkot dapat
memilih angkot dengan tujuan thehok
yang berwarna merah.
Selanjutnya saya menuju Hutan Pinus. Bagi anda yang suka dengan tempat wisata yang menyajikan kesejukan
dan segarnya udara, hutan pinus ini sangat cocok dan tepat untuk anda kunjungi,
terletak di kenali asam bawah KM 11, merupakan salah satu hutan kota di jambi.
Tak
terlalu lama saya singgah di kawasan hutan pinus ini, saya pun belanjut menuju
ke jembatan aur duri II. Jembatan ini
adalah jembatan kedua yang diresmikan setelah Jembatan Aur Duri I dibangun,
sehingga menggantikan posisi jembatan sebelumnya sebagai area kumpul-kumpul
sore anak muda Jambi menjadi ke jembatan Aurduri II ini. Jembatan ini
menghubungkan Kabupaten Muara Jambi dengan Kota Jambi. Biasanya, di sore hari masyarakat kerap menghabiskan waktu
menunggu kemacetan di sekitar jembatan ini. Selain itu, kawasan ini juga
dilengkapi dengan deretan kedai jagung bakar serta makanan ringan yang membuat
siapapun yang menghabiskan waktu disini tidak kelaparan. Sayangnya belum
ada kendaran umum untuk menuju lokasi tempat ini, anda bisa mungkin mencoba
alternatif lain menggunakan ojek.
Setelah puas saya menikmati pemandangan di Jembatan
aur duri II saya pun bertolak menuju Danau Sipin. Danau
sipin atau yang disebut oleh masyarakat Jambi dengan nama “solok sipin” (Solok
= Danau), semilir angin sejuk yang berhembus mampu menghanyutkan para
pengunjung yang datang ke Tempat Objek Wisata Danau Sipin ini dengan suasana
sejuk dan nyaman. Danau sipin ini sendiri terletak di
pinggiran kota Jambi. Lokasi dari danau sipin ini terletak di Simpang Buluran
Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Atau lebih tepatnya di samping
Fakultas Kedokteran Unja ( Universitas Negeri Jambi ). Untuk menuju ke lokasi
danau sipin ini, anda bisa memilih ingin menggunakan transportasi apa.
Jika anda
memiliki kendaraan sendiri anda bisa menggunakan nya, namun, apabila anda anda
harus menggunakan kendaraan umum, anda tidak perlu khawatir, karena dikota
Jambi ini tersedia angkutan kota yang melayani anda untuk menuju ke lokasi
danau sipin ini. Silahkan pilih angkot tujuan Buluran yang berwarna biru.
Dan
tujuan wisata saya di siang hari ini berakhir di Rumah Batu yang terletak di
Seberang Kota tepatmya di desa Olak Kemang. Rumah ini merupakan rumah peninggalan
seorang penyebar agama Islam pada abad ke-18 bernama Sayyid Idrus Hasan
Al-Jufri yang dijuluki pangeran Wiro Kusumo.
Selanjutnya
di malam hari saya pun tak mau kehilngan momen berfoto di Tugu Kota Jambi yang
berada di Simpang IV Broni. Tugu ini merupakan ikon dai kota Jambi juga setelah
Menara Gentala Arasy.
Setelah
itu saya melanjutkan ke sebuah museum 3D De Mata yang berada di Mall Jamtos.
Museum ini biasanya hany ada dalam waktu 3-4 bulan setiap tahunnya, jadi
momennya tentu tidak aka nada dapat di setiap hari selama setahun jika ingin
berkunjung ke Museum ini.
Eksplorasi
wisata di kota Jambi mala mini saya tutup dengan mengunjungi festival Lampion
Suzhou. Festival ini juga merupakan acara tahunan yang di gelar selama 1-2
bulan biasanya mendekati acara imlek hingga ditutup dengan pagelaran festival
barongsai saat cap go meh.
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
Bensin
|
Rp.
20.000
|
Jagung Bakar+ Es tebu di
Jembatan
|
Rp.
10.000
|
Tiket Hutan Pinus
|
Rp.
5.000
|
Tiket De Mata Museum 3D
|
Rp
20.000
|
Tiket Festival Lampion Suzhou
|
Rp.
20.000
|
Total
|
Rp. 75.000
|
Demikianlah
cerita wisata saya di kota Jambi, semoga menjadi Inspirasi bagi anda jika nanti
bekunjung ke Negeri melayu ini. Salam Lestari !!
By: Bhima Wibawa
Line : bhimawibawa
Instagram : bhimawibawa
2 komentar
Waduh jambi kampung halaman orang tua, udah lama banget tapi gk kesana, pengenlah ke jambi hihihihi
BalasHapuswih mas asad ini, pulang kampung lah sesekali mas
Hapus